Bajawa, Vox NTT-Sebanyak 23 desa dari 156 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Ngada belum menikmati listrik dari Pembangkitan Listrik Negara (PLN).
Ke-23 desa itu yakni kecamatan Airmere, di desa Heawea dan Mabu Bhara.
kecamatan Bajawa Utara di desa Waewea dan desa Uluwae.
Kecamatan Wolomeze yaitu, desa Nginamanu Selatan dan desa Nginamanu.
Kecamatan Golewa Selatan yaitu, desa Wogo Wela, Watu Sipi, Boba, dan Boba 1.
Kecamatan Golewa yakni, desa Watunay dan Beapawe.
Kecamatan Golewa Barat yaitu, desa Sobo.
Kecamatan Riung yakni, desa Wangka, rawang Kalo, Wangka Selatan, Taeng Terong, Taeng Teron 1, Taeng Terong II, Latung, Sambinasi, dan desa Sambinasi Barat.
Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Ngada, Jawa Antonius membeberkan hal itu kepada awak media saat acara coffee morning bersama Kadis Komunikasi Infomartika di Kafe Maidia Rabu, (10/5/2017).
Antonius mengatakan energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat, baik yang hidup di kota maupun di desa.
Pelayanan kebutuhan akan energi listrik di Kabupaten Ngada dipasok dari PT PLN (Persero) Rayon Bajawa.
Dikatakan, pendistribusian energi listrik PLN di Kabupaten Ngada belum merata karena masih ada kecamatan yang belum terjangkau oleh jaringan PLN yaitu kecamatan Riung Barat.
Hal ini disebabkan lintasan jaringan listrik yang akan dilalui berada di wilayah hutan lindung. Sehingga PLN dan pemerintah terus berupaya agar setiap desa dapat melayani kebutuhan energi listrik.
Berdasarkan data di tahun 2014 jumlah rumah di Ngada sebanyak 31.001 rumah. Yang sudah tersambung dengan jaringan listrik milik PLN sebayak 19.230 rumah. Yang menikmati listrik dengan menggunakan energi terbarukan seperti pembangkitan listrik mikro Hidro (PLTHM), PLTS, terpusat maupun tersebar sebanyak 1.747 rumah.
Sedangkan yang belum menikmati listrik baik listrik PLN maupun listrik dari pemerintah yang menggunakan energi baru dan terbarukan sebanyak 10.514 rumah. Secara prosentase di Kabupaten Ngada rumah tangga yang sudah menikmati listrik baru 67,67 persen, sedangkan yang belum menikmati listrik sebesar 32,32 persen.
Kata Antonius, Pemerintah Kabupaten Ngada di tahun 2015 lalu meningkatkan rasio elektrifikasi dengan mengalokasikan sejumlah dana untuk membangun PLTS terpusat di desa Lanamai.
Di desa tersebut akan melayani 93 rumah termasuk fasilitas umum, PLTS tersebar di kampung Watu sebanyak 20 rumah.
PLTS tersebar di Belaraghi sebanyak 20 rumah dan pengadaan jaringan sambungan rumah bagi masyarakat yang sudah ada jaringan PLN sebanyak 1.000 unit.
Secara keseluruhan program Pemda 2015 lalu dapat menambah rasio elektrifikasi sebesar 3,654 persen atau sebesar 1.133 rumah.
Sehingga di tahun 2016 rasio elektrifikasi di Kabupaten Ngada menjadi 71,33 persen. (Arkadius Togo/VoN).