Borong, Vox NTT- Fian Hasiman, Warga Desa Waling, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, berharap kegiatan Pengumpulan Data dan Keterangan (Pulbaket) terkait dugaan korupsi Raskin Kades Waling berjalan jujur, adil dan transparan.
“Harapannya, pihak Kepolisian dapat bekerja secara profesional dan independen sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang. Kasus raskin Desa Waling merupakan potret ketamakan penguasa. Sehingga harus segera diselesaikan dengan proses hukum yang kredibel, transparan dan akuntabel,” katanya melalui pesan WhatsApp, Senin (8/5/2017).
“Masyarakat Waling hanya berharap pada tegaknya supremasi hukum yang berkeadilan. Kiranya dengan dimulainya proses penyelidikan yang dilakukan Tipikor memberi angin segar untuk semakin terangnya kasus raskin di Desa Waling,” pungkasnya.
Ia mengaku selama kasus ini mencuat ke publik, Kades beserta sejumlah perangkatnya sering mengintimidasi penerima raskin agar tak mulut jika ditanya oleh siapa pun, termasuk Polisi. Sebab itu, ia khawatir kasus ini akan berakhir dengan manipulasi.
“Sehingga harapan kami adalah Kepolisian harus bekerja secara profesional dan independen sehingga kami mendapatkan keadilan,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Unit Tipikor Polres Manggarai, I Komang Suita mengaku pihaknya sedang melakukan Pulbaket terkait dugaan korupsi raskin Kades Waling.
Bahkan, tegas Komang, pihaknya sudah turun langsung ke Waling untuk menemui sejumlah Rumah Tangga Miskin Penerima Manfaat (RTSPM) guna menghimpun keterangan yang diperlukan untuk itu.
“Kemarin (Jumat, 5/5/2017) kami turun (ke Waling). Di sana kami ketemu dengan Kades dan penerima manfaat (raskin). Yang belum ketemu itu 6 orang, kalau saya tidak salah dari RT Waling 1,” katanya kepada wartawan, Sabtu (6/5/2017) lalu.
(Ferdiano Sutarto Parman/VoN).