Ende, Vox NTT-Gerakan protes ribuan warga Ende terhadap kelompok radikalisme dan atau kelompok yang berniat memecahbelakan NKRI diwarnai melalui aksi solidaritas seribu lilin.
Aksi ini diinisiatif secara pribadi dengan mendatangi Taman Bung Karno (TBK) pada Kamis (11/5/2017) malam.
Acara seribu lilin diawali lagu kebangsaan Indonesia Raya. Diikuti dengan doa lintas agama, orasi kebangsaan serta berbagai puisi.
Vinsen Sangu dalam orasinya menyebutkan ada kelompok tertentu yang berniat untuk memecahkan bangsa Indonesia.
Aksi solidaritas, sebut dia, merupakan aksi responsif terhadap gejolak-gejolak radikalisme yang terjadi di tanah air.
“Ingat saudara-saudara bahwa di sini, di tempat kita berdiri Soekarno merenungkan dasar negara yaitu Pancasila. Ingat bahwa Pancasila adalah dasar pijak kita,”tegas Vinsen.
Ia pun menyinggung soal masalah hukum yang dijatuhkan terhadap Basuki Tjahya Purnama atau Ahok. Menurut dia hukum di Indonesia mudah terprovokasi dengan berbagai bentuk tekanan.
“Keadilan di negara dipertanyakan saudara-saudara. Masalah Ahok sudah menunjukan ketidakadilan hukum di negara kita,”katanya.
Sementara itu, orator lain Oscar Vigator menegaskan masalah yang fenomenal saat ini bukan karena Ahok. Namun, ada upaya lain untuk merubah ideologi bangsa.
Ia menjelaskan ada kelompok tertentu yang berkehendak untuk memecahbelakan pilar kebangsaan Indonesia sebagaimana sebagai dasar pijak.
“Pesan yang kita sampaikan malam ini bahwa aksi solidaritas yang terjadi merupakan bentuk peduli terhadap negara kesatuan republik indonesia. Ini bukan soal Ahok tetapi ini soal menyelamatkan NKRI, Pancasila, Kesatuan Bangsa,”tegas Oscar saat orasi.
Pantauan Voxntt.com, ribuan warga memadati TBK mulai dari pintu masuk hingga sekitar patung Bung Karno.
Mereka membawakan sejumlah poster dengan berbagai tulisan seperti “Save NKRI”, “Tolak Radikalisme”, “Tolak Intoleransi”, Save Bhineka Tunggal Ika”, Melawan Ketidakadilan” dan “Save Ahok”.
acara yang berpusat di pelataran TBK tersebut dikawal Aparat Kepolisian serta beberapa Anggota TNI. (Ian Bala/VoN)