Maumere, Vox NTT- Dalam memperkuat solidaritas dan manajemen kelompok tani dampingan, Wahana Tani Mandiri (WTM) melakukan pelatihan manajemen kelompok tani di desa-desa di Kabupaten Sikka pada 17-20 Mei 2017.
Pelatihan tersebut melibatkan struktur kepemimpinan kelompok tani yakni; ketua, wakil ketua, sekretaris, dan Bendahara serta para kader tani yang ada di desa.
Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dari program WTM dalam kerja sama dengan Misereor Jerman “Peningkatan Kapasitas Petani dalam Perubahan Iklim Lewat Pendekatan Usaha Tani Berbasis Konservasi”.
Pelatihan dilakukan di desa Napu Gera dan Dobo Nuapu’u-Kecamatan Mego dan Renggarasi- Tanawawo dan difasilitasi oleh Tim Fasilitator WTM. Meraka ialah; Alexander Saragih-Koordinator Pertanian, Martha Muda-Koordinator Riset dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Martinus Maju dan Yohanes Dawa-Fasilitator Lapangan.
Sebelum pelatihan, diawali dengan refleksi para pengurus kelompok tentang konsep dasar dan motivasi pembentukan kelompok tani masing-masing.
Ini dilakukan WTM sebagai upaya pemugaran pemahaman mereka setalah tiga (3) tahun didampingi WTM. Kemajuan apa saja yang sudah dicapai dan kegagalan apa yang sedang merintangi kelompok tani masing-masing.
Beberapa materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen kelompok adalah melihat kembali struktur kepengurusan kelompok tani dan model kepemimpinan yang dibangun ketua, wakil ketua, sekretaris, dan keuangan/bendahara.
“Apakah pernah dilakukan perencanaan, monitoring/pemantauan dan evaluasi. Ketiga proses ini akan membantu kelompok tani dalam mencipkatkann iklim manajemen yang transparan dan akuntable”
Karena itu, para fasilitator yang terbagi dalam beberapa materi yang disampaikan, yakni: Tujuan Kelompok, Administrasi, Fungsi dan Tugas, Kepemimpinan, Kerja sama Kelompok, Membangun Jejaring Kelompok dan Keuangan Kelompok serta Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Kelompok.
Dalam pelatihan itu, juga dihadiri oleh Kepala desa dan Aparatur Desa. Di Desa Dobo Nuapu’u Sergius Solo, Kepala Desa Dobo Nuapu’u mengapreseasi WTM melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama kelompok tani dampingan.
“Saya mewakili pemerintah desa mengharapkan bahwa keberlanjutan program WTM itu sinergis dengan program desa terkait pengambangan kelompok,” ujar Sergius.
Lanjut Sergius, demi kemajuan bersama kelompok, maka perlu sama-sama berusaha agar ada perubahan yang signifikan.
Untuk itu, hendaknya melalui pelatihan ini semua peserta bisa termotivasi dan memotivasi anggota kelompok masing masing agar tercipta suatu perubahan yang baik.
“Kamu pihak desa tetap mendukung kegiatan kelompok asalkan kelompok tani punya perencanaan dan kegiatan yang berkelanjutan,” demikian ujar Kades Dobo Nuapu’u dua periode ini.
Herry Naif, Program Manager WTM Maumere