Mbay, Vox NTT- Tinggal 3,5 bulan lagi Indonesia akan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekan ke 72.
Namun, di usianya yang ke-72 itu, warga Desa, Nagerawe, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo menyebut mereka belum merdeka selayaknya daerah-daerah lain di Indonesia.
Warga Nagerawe menyebut belum merdeka lantaran mereka belum menikmati infrastruktur yang memadai dan rusak parah. Selain itu, hingga kini mereka belum menikmati penerangan listrik.
Pantauan VoxNtt.com Sabtu (20/5/2017), jalan panjang dan belubang harus dilalui menuju Desa Nagerawe.
Kendaraan roda empat maupun roda dua melintasi jalur itu harus ekstra hati-hati karena jalan banyak yang berlubang.
Memasuki desa tersebut tersaji suatu pemandangan yang baru, yakni perumahan yang berbaur dalam pekatnya malam lantaran ketiadaan listrik. Hanya remang-remanng lampu pelita yang dibuat dari kaleng susu Indomilk.
Ardus Key, warga Desa Nagerawe kepada VoxNtt.com mengatakan, kondisi yang mereka alami pernah disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Desa (Musrembangdes).
Setiap Musrenbangdes Nagerawe, warga selalu mengajukan permintaan untuk mendapatkan jaringan listrik. Namun sampai saat ini belum terealisasi. Begitu pun jalan rusak itu segera diperbaiki.
Untuk listrik, hanya sekitar 10 Kepala Keluarga (KK) saja yang bisa membelikan generator. Itu pun karena ekonomi mereka cukup mampu. Sedangkan sebagian besar warga Desa Nagerawe masih gunakan lampu pelita yang sumbunya dibuat dari kepok.
Ardus mengaku bukan hanya persoalan listrik, tetapi soal lain yakni air minum bersih.
Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus baku rebut. Karena air minum bersih pada musim panas debitnya berkurang.
Jadi, siapapun yang ingin mengunjungi Desa Nagerawe tak jarang mereka terkena sakit perut di malam hari lantaran konsumsi bukan air bersih. (Arkadius Togo/VoN)