Maumere, Vox NTT– Pasangan Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Sikka dari jalur independen, Robi Idong dan Romanus Woga menyatakan ingin mengurangi beban hidup rakyat Sikka bila diberi kesempatan untuk memimpin Sikka pada 2018-2022 nanti.
Untuk itu, paket yang bertagline RoMa ini mengajukan beberapa gagasan membangun Sikka terutama di Sektor pertanian sebagai sektor paling penting di Sikka.
“Kita ingin membangun Sikka berbasis lembaga ekonomi rakyat seperti BumDes dan Koperasi, ” ungkap Robi Idong kepada VoxNtt.Com saat ditemui di kediamannya di Nara, Desa Lepo Lima pada Rabu (24/5/2017) lalu.
Menurut Robi Idong petani di Sikka perlu dipermudah. Ia ingin belajar dari contoh di negara lain dimana petani hanya akan mengerjakan penanaman, pemeliharaan dan panen.
Menurutnya, selama ini petani Sikka diberikan beban yang begitu besar mulai dari mengolah lahan sampai dengan pemasaran. Karenanya, mekanisasi dan pemasaran serta pengolahan pasca panen yang difasilitasi Pemerintah Daerah melalui BumDes dan Koperasi akan meringankan beban petani. Tugas pemerintah juga memastikan jaminan pasar bagi produk petani.
“Pemerintah harus siapkan traktor gratis dan teknologi pertanian lain bagi petani. Saya sudah hitung uang yang dibutuhkan untuk itu dan menurut saya tidak butuh hanyak uang,” ungkapnya.
Bila sektor pertanian diperkuat niscaya pengangguran dan hilangnya angkatan muda dari pertanian bisa diatasi. Mimpi lain Robi Idong adalah memberikan jaminan hari tua bagi petani.
“Petani harus punya pensiunan seperti PNS. Semua pekerjaan harus disamakan. Di beberapa negara seperti Vietnam sudah dilakukan,” terangnya.
Selain petani, masyarakat adat pun menjadi perhatian bagi RoMa. Menurutnya, kelompok-kelompok masyarakat adat selama ini tidak diperkuat. Oleh karenanya, ia ingin kelompok organik yang ada di masyarakat seperti masyarakat adat mendapatkan perhatian lebih.
Sasaran RoMa adalah keluarga-keluarga. Menurutnya ada kurang lebih 75 ribu keluarga di Sikka dan 12% di antaranya hidup di bawah garis kemiskinan.
“Tujuan saya adalah mengurangi beban hidup masyarakat Sikka karena itu yang paling mendasar adalah pemenuhan hak-hak dasar seperti hak pendidikan, hak kesehatan, ekonomi, dan hak dasar lainnya,” tegasnya. (Are De Peskim/VoN).