Maumere, Vox NTT– Meski terletak di pinggiran kota Maumere, 40-an Kepala Keluarga (KK) yang berdiam di Kampung Hedung sampai saat ini belum bisa menikmati listrik. Kesempatan tersebut sering dimanfaatkan oleh sejumlah politisi dengan menjanjikan listrik pada setiap momen Pemilu maupun Pilkada.
Salah satu pemuda yang ditemui VoxNtt.com, Selasa (30/5/2017), Agustinus Toni (26) mengatakan masyarakat di Hedung selama ini merasa dianaktirikan. Pasalnya, masyarakat di sekitar mereka atau pun yang jauh dari Maumere sudah bisa menikmari listrik sementara mereka masih harus mengandalkan pelita.
“Setiap kali ada Pemilu mereka datang janji mau berjuang tetapi sampai saat ini belum juga. Sampai ada anggota DPRD kita punya orang sendiri juga sama saja,” ujar Toni.
Menurutnya, tanpa adanya listrik anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah kesulitan belajar atau mengerjakan tugas di malam hari. Kehadiran listrik nantinya juga akan menunjang masyarakat untuk mengembangkan usaha.
Sejalan dengan Toni, tokoh muda Habi, Petrus Aul Sobalokan (32) menegaskan sejak Indonesia merdeka dan sejak Sikka menjadi daerah otonom Hedung masih gelap gulita. Ia mempertanyakan keberpihakan pemerintah dan wakil rakyat yang selama ini mengabaikan hak masyarakat atas listrik.
“Selama puluhan tahun listrik masuk Hedung hanya jadi mimpi sementara kekuasaan terus berganti. Ini hak dasae san kita harus tegas ke depannya,” ujar advokat TPDI ini kepada VoxNtt.com di kediamannya, Selasa (30/5/2017).
Kampung Hedung termasuk dalam wilayah Dusun Habigahar, Desa Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka. Total jumlah keluarga di perkampungan tersebut sebanyak 46 kepala keluarga. Kurang lebih 8 keluarga rumah telah memanfaatkan listrik yang ditarik dari tetangga terdekat yang telah dimasuki jaringan listrik.
Kepala Desa Habi, Maria Nona Murni kepada VoxNtt.Com pada Jumat (2/6/2017) menerangkan bahwa pihaknya telah berupaya memperjuangkan akses listrik bagi warga Kampung Hedung. “PLN sudah lakukan survei hanya menunggu waktu saja. Sudah pasti akan dikerjakan,” ujarnya. (Are De Peskim/VoN)