Maumere, Vox NTT– Jemaah Masjid Al-Mujahidin Kewapante mengajukan beberapa usulan terkait pasar tradisonal “Bajo” dan RSUD T.C. Hillers Maumere. Hal itu disampaikan kepada anggota DPR RI dari PDIP, Andreas Hugo Parera (AHP), Sabtu (17/6/2017) lalu.
Salah satu jemaah, Sayfudin Abdullah mengeluhkan penutupan Pasar Bajo. Menurutnya, Pasar Bajo atau Regang Bajo merupakan pasar tradisional dengan nilai historis.
Sejak 2006, Pasar Bajo telah ditutup. Pemda Sikka selanjutnya membuka pasar baru yang saat ini dikenal dengan nama Pasar Wairkoja.
“Kalau bisa Pasar Bajo dibuka lagi, mungkin dengan dibuka jalan ke lokasi lama atau bagaimna,” ujarnya.
Sementara itu, jemaah lainnya Muhammad Ayub mengusulkan agar RSUD T.C. Hillers Maumere menyediakan mushola bagi keluarga pasien yang beragama Islam. Menurut Ayub, selama ini keluarga pasien yang berasal dari jauh kesulitan untuk beribadah.
Untuk bisa menjalankan sholat 5 waktu mereka harus ke Masjid Beru, Masjid Perumnas atau Masjid Wuring. “Selama ini kami hanya dengar isu akan ada mushola tetapi tidak pernah terwujud,” terang Ayub.
Terhadap permintaan Sayfudin dan Ayub tersebut, AHP mengatakan penataan pasar memang perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkebangan. Sementara itu terkait mushola, AHP mengatakan bahwa hal tersebut sangat bergantung pada Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSUD T.C. Hillers Maumere.
AHP hadir di Masjid Al Mujahidin dalam rangka memberikan sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa. AHP turut didampingi oleh Ketua DPC PDIP Sikka, Aleksander Longginus dan beberapa fungsionaris PDIP lainnya.
Senada dengan AHP, Aleksander Longginus yang juga merupakan mantan Bupati Sikka tersebut mengatakan pemindahan Pasar Bajo ke Pasar Wairkoja mempertimbangkan daya tampung pasar. Sementara itu terkait mushola, Aleksander Longginus mengatakan akan menitipkan aspirasi kaum muslim tersebut melalui para wakil rakyat dari PDIP di DPRD Sikka. (Are De Peskim/VoN)