Kota Kupang, Vox NTT– Mengantisipasi efek negatif arus balik Lebaran dari Pulau Jawa ke NTT, Kepolisian Daerah NTT bekerjasama dengan pemerintah daerah melaksanakan pengamanan pada semua wilayah di NTT.
Adapun sistem pengamanan yang dilakukan yakni pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup yang akan berlangsung hingga berakhirnya 4 Juli 2017 mendatang.
“Tim satgas terus melakukan pemantaun terhadap arus balik dari para pemudik baik yang menggunakan pelabuhan laut maupun Bandar Udara, terutama Bandara El Tari, Bandara Komodo, Bandara Mali, Bandara Frans Seda, dan bandara lainnya di wilayah NTT,” ungkap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast kepada Vox NT, Kamis (29/06/2017) via telepon.
Sementara itu di tempat terpisah, Kapolres Kupang Kota AKBP Anton CN, mengatakan guna mengantisipasi masuknya pendatang baru dan mencegah masuknya paham radikal di dalam masyarakat, maka pihak kepolisian bersama pemerintah setempat melakukan pendataan kepada semua penduduk baru.
“Kami akan mendata semua penduduk baru yang datang dan tinggal di wilayah pemukiman maupun kos-kosan, termasuk memberi tindakan bagi warga baru yang tidak mengantongi identitas dan mencurigakan,” imbuhnya.
Terhadap tugas pendataan penduduk baru ini, lanjut Anthon, semua anggota Bhabinkamtibmas bersama pihak kelurahan, ketua RT/RW saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk meminimalisir pendatang baru yang belum jelas identitasnya.
“Wilayah Kota Kupang sebagai pusat admistrasi dan segala aktivitas perkotaan sehingga kondisinya sangat rentan terhadap penyebaran berbagai pengaruh radikalisme sehingga kami sangat intens dan menjaga situasi masyarakat tetap kondusif,” tandasnya.
Pihaknya terus menghimbau semua unsur pemerintah agar segera mungkin mendata setiap penduduk baru di wilayah masing-masing dalam kurun waktu 2×24 jam sehingga dapat mencegah berbagai gerakan radikal dan pengaruh negatif lainnya.(Mou/VON).