Labuan Bajo, Vox NTT-PT Sygenta, perusahaan internasional yang bergerak di sektor pertanian memberikan pelatihan pertanian selama dua hari, 19-Kamis 20 Juli 2017 ke pada ratusan petani di Wangkung, Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Pelatihan dimaksudkan untuk mendidik petani agar mampu mengelola lahan secara efektif dan efisien.
Head of Corporate Affairs Sygenta Indonesia, Midzon Johannis mengatakan, pelatihan tersebut bertujuan membantu petani, sehingga produktivitas komoditas pertanian meningkat.
“Pertanian di NTT tidak berkembang karena belum tersentuh metode keilmuan. Kegiatan pertanian masih tradisional. Itu yang kita ingin bantu,” ungkap pria asal Kupang, NTT itu di Labuan Bajo, Rabu (18/7/2017).
Inisiator kegiatan, Marsel Sabini menambahkan, kegiatan di Wangkung merupakan “pintu masuk” bagi Sygenta untuk melirik pertanian di NTT.
Pasalnya, selama ini perusahaan tersebut masih fokus membantu petani NTB, Sulawesi dan Jawa serta beberapa daerah lainnnya.
Efeknya, NTB menjadi salah satu produsen jagung nasional.
Dirinya berharap NTT bisa menjadi seperti NTB ke depannya. Kalaupun bukan untuk komoditas jagung mungkin untuk komoditas lainnya.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama PT Sygenta dengan Paroki Wangkung.
Pastor Paroki Wangkung, Laurens Teon mengatakan, kegiatan ini merupakan gerakan moral.
Masuknya Sygenta ke Wangkung membuat rencananya untuk mendorong egroekonomi di Wangkung semakin terbuka.
“Petani terbantukan oleh pelatihan ini, apalagi ini ilmu gratis yang tak mudah diperoleh,”ungkap pastor yang telah banyak membantu mendorong pertanian beberapa paroki.
Sygenta merupakan perusahaan global asal Swiss yang mengkhususkan diri dalam pemasaran benih dan pestisida dan penelitian dalam bidang bioteknologi dan genomika.
Sygenta telah beroperasi di 90 negara termasuk Indonesia. Untuk kegiatan di Wangkung, Sygenta melibatkan sepuluh ahli pertaniannya.
Perusahaan ini akan memberi pelatihan untuk beberapa jenis komoditas seperti jagung, beras, kakao, sayur-mayur serta beberapa jenis komoditas lainnya. Kegiatan ini akan berlangsung pada 20-21 Juli.
Selain petani di Wangkung, beberapa desa di kecamatan Boleng juga diundang termasuk camat Boleng, Bona Abunawan.
Adapun Boleng merupakan salah satu daerah penghasil beras di Manggarai Barat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir produktivitas pertaniannya tidak meningkat karena beragam faktor, apalagi baru-baru ini dilanda bencana banjir yang merendam puluhan hektar (ha) lahan sawah.
Pelatihan ini diharapkan membantu memulihkan semangat para petani. (Gerasimos Satria/AA/VoN)