Labuan Bajo, Vox NTT-Sejumlah anggota DPRD Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di wilayah Manggarai Barat (Mabar) sejak Jumat, 21 Juli hingga 24 Juli 2017 mendatang.
Pada hari ketiga Kunker itu, mereka sudah menemukan sejumlah persoalan seperti penataan Kota Labuan Bajo yang kurang bagus, Jalan dalam Kota yang tanpa adanya trotoar, air bersih yang sulit serta jalan Propinsi di Kecamatan Boleng yang rusak parah akibat bencana Februari 2017 lalu, hingga saat ini belum ada laporan dari Bupati Mabar ke Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT.
“Persoalan-persoalan itu kami temukan selama beberapa hari melakukan Kunker di Mabar, ” ujar Boni Jebarus, Anggota DPRD NTT dari Partai Demokrtat kepada VoxNtt. com, Minggu (23/7/2017) malam.
Bonjer mengatakan pemimpin di Mabar harus memiliki imajinasi. Apalagi, Labuan Bajo sebagai Kota tujuan wisata harus ditata dengan baik. Seperti Jalan dalam kota harus bagus, begitu juga tata ruang kota.
“Hasil Kunker DPRD menemukan jalan dalam Kota Labuan Bajo semberawut dan tidak ada trotoar untuk pejalan kaki. Sehingga, Pemkab Mabar kedepannya harus mulai memiikirkan tentang penataan Kota Labuan Bajo dengan baik, ” tegasnya.
Terkait air bersih kata dia, Pemerintah Pusat maupun Pemprop NTT sudah mengucurkan anggaran puluhan miliar rupiah. Namun, saat ini masyarakat Labuan Bajo belum menikmati air bersih.
Sedangkan masalah jalan propinsi di Kecamatan Boleng, Bonjer mengaku hingga saat ini Pemkab Mabar belum melaporkan jalan yang terputus akibat bencana awal tahun 2017 itu kepada Pemprop NTT.
Sehingga, belum dianggarkan untuk perbaikan oleh Pemprop NTT pada tahun 2017 ini.
“Bagaimana Pemprop mau perbaik jalan yang putus di Kecamatan Boleng, kalau Bupatinya belum melaporkan jalan itu ke Pemprop, ” tutur Boni.
Anggota DPRD NTT lainnya, Yohanes Rumat mengaku Labuan Bajo sebagai kota pariwisata yang sudah terkenal di mata internasional harus terus berbenah. Seperti infrastruktur menuju obyek wisata harus segera dibangun. Begitu juga dengan sektor pertanian.
”Pemkab Mabar harus serius memperhatikan sektor pertanian,” katanya.
Terkait jalan lingkungan yang sudah rusak di Golo Koe, Kelurahan Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Hans Rumat berjanji akan memanggil Dinas Pekerjaan Umum (DPU) NTT untuk menanyakan jalan yang baru dikerjakan sudah rusak itu.
“Kita akan tanya di Dinas PU NTT nanti, agar jalan yang rusak itu segera diperbaiki,” katanya. (Gerasimos Satria/VoN)