Kefamenanu,Vox NTT- Staff khusus panglima TNI BrigJen TNI Adi Sudaryanto didampingi oleh Letkol Laut Yudi Kuncoro, Waster Kodam IX/Udayana Letkol Infanteri Budi serta Kasiter Korem 161/WS Kolonel Infanteri Afron Sirait menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terhadap hasil operasi territorial (opster) di Kodim 1618/TTU sepanjang tahun 2017 ini, Rabu (2/8/2017).
Informasi yang berhasil dihimpun VoxNtt.com, dalam opster tahun 2017 ini pihak Kodim 1618/TTU menggelar 4 item kegiatan.
Keempatnya antara lain; pembangunan 14 rumah baru di lokasi bencana banjir bandang di Dusun Maubesi Desa Nonotbatan Kecamatan Biboki Anleu, bedah rumah, perbaikan jembatan di Desa Oemanu Kecamatan Biboki Anleu, serta pembuatan pagar batas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Crus di Desa Humusu Kecamatan Insana Utara.
Dari empat item kegiatan tersebut, pembangunan rumah baru dan bedah rumah sudah selesai dilaksanakan.
Sementara perbaikan jembatan dan pembuatan pagar pembatas TPU Crus sementara dikerjakan.
Pantauan media ini, dengan didampingi oleh Komandan Kodim 1618/TTU Letkol(Arm)Budi Wahyono, para pimpinan TNI yang tiba di Makodim 1618 /TTU pada pukul 07.00 Wita tersebut langsung mengunjungi lokasi pembuatan TPU Crus.
Lalu dilanjutkan mengunjungi jembatan Oemanu setelah sebelumnya mendengarkan pemaparan hasil opster oleh Dandim Budi.
Selain kegiatan fisik, dalam opster tersebut pihak Kodim 1618/TTU juga menggelar sosialisasi mengenai bela negara.
Staf Khusus Panglima TNI BrigJen TNI Ady Sudaryanto saat diwawancarai awak media di sela-sela kegiatan itu menjelaskan tujuan kedatangannya dan tim dari Mabes TNI, serta pihak Kodam IX/Udayana serta korem 161/WS yakni untuk melakukan monev serta evaluasi terhadap kegiatan opster yang digelar oleh Kodim 1618/TTU.
Sesuai hasil pengamatannya, kata dia, opster tersebut sudah menunjukkan hasil positif. Namun harus lebih ditingkatkan agar masyarakat dapat segera menikmati hasilnya.
Sudaryanto berharap agar kerja sama TNI dan masyarakat yang selama ini sudah dibangun dapat terus dibina dan hasil dari opster ini pun bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan rakyat.
Sementara itu salah seorang aparat desa Oemanu Kecamatan Biboki Anleu, Yohanes Neno kepada VoxNtt.com menjelaskan jembatan Oemanu tersebut sudah putus sejak bulan Februari 2017 lalu.
Selama ini pihaknya terpaksa membuat jalan alternatif melewati kebun petani.
“Karena buka jalan,makanya kami harus bongkar pagar yang masyarakat sudah buat sehingga akibatnya ternak sering masuk dan kasih rusak tanaman milik petani,” ungkapnya dengan nada kesal.
Yohanes mengaku heran karena meskipun jembatan tersebut sudah putus sejak bulan Februari lalu, namun tidak mendengar adanya tanda-tanda dari instansi terkait untuk memperbaiki jembatan tersebut.
Karena itu, dia mengucapkan terima kasih kepada pihak TNI yang telah bekerja keras memperbaiki jembatan tersebut. Berharap, pengerjaan perbaikan bisa segera diselesaikan sehingga jembatan tersebut bisa digunakan lagi. (Eman Tabean/AA/VoN)