Labuan Bajo, Vox NTT-Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Pemkab Mabar) berhasil meraih penghargaan sertifikat Adipura dengan kategori kota kecil tahun 2017.
Tercatat, pada tahun 2017 yang mendapat sertifikat Adipura itu sebanyak 41 Kabupaten/Kota dengan Kategori Kota Metropolis, Kota Besar, Kota Sedang dan Kota Kecil.
Sebanyak 29 Kabupaten/Kota yang masuk dalam kategori Kota Kecil.
Kabupaten Mabar masuk dalam urutan terakhir atau urutan 41 setelah Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara yang mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu.
Sertifikat itu diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya kepada Wakil Bupati (Wabub), drh Maria Geong pada Rabu (2/8/2017) malam di ruang Auditorium Dr. Ir Soedjawo, Gedung Mangala Wadabakti, Jakarta Pusat.
Kepala Bagia Humas Pemkab Mabar, Paul Jeramun kepada VoxNtt.com mengatakan sertifikat itu diterima oleh Wabub Maria Geong mewakili Pemkab Mabar.
Untuk kabupaten di NTT, hanya Kabupaten Mabar yang mendapat sertifikat Adipura.
“Ini suatu kebanggan bagi Pemkab Mabar dan masyarakat Mabar untuk terus memotivasi agar selalu menjaga lingkungan,” kata Jeramun.
Wakil Bupati Mabar, drh Maria Geong usai menerima piagam itu menyampaikan apresiasi kepada semua komunitas dan lembaga di Labuan Bajo yang selama ini mengambil bagian mengurus sampah dan lingkungan.
“Penghargaan Adipura itu bukan saja dipersembahkan untuk Pemkab Mabar, penghargaan itu juga diberikan kepada masyarakat Mabar,” kata Geong.
Dia menargetkan agar tahun berikutnya, Pemkab Mabar mampu meraih penghargaan lebih tinggi lagi seperti piala Adipura Kencana.
Untuk mendapatkan piala Adipura Kencana, kata Wabub Geong, Pemkab sudah mengambil berbagai langkah dengan melestarikan lingkungan dengan gerakan menanam sejuta pohon dal pengolahan sampah.
“Pengelolaan sampah harus dibuatkan inovasi agar mampu menghasikan uang yang dapat membantu perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Terkait keluhan sampah oleh wisatawan di Labuan Bajo kata Geong ke depannya pengelolaan sampah tidak saja mulai dari hulu melainkan dari hilir juga.
Bagaimana mengubah prilaku masyarakat agar peduli dengan sampah.
Wabub Geong juga menyarankan agar ke depan pengelolaan sampah di Labuan Bajo harus diberikan kepada pihak ketiga.
Apalagi, Pemkab Mabar sudah menyiapkan anggaran Rp 2 Miliar untuk pengelolaan sampah di Labuan Bajo.
“Ada 100 orang di Labuan Bajo saat ini yang mengelola sampah. Harapannya 100 orang itu dioptimalkan,” harapnya. (Gerasimos Satria/AA/VoN)