Kupang, Vox NTT-Program studi (Prodi) Farmasi, Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Citra Husada Mandiri Kupang (CHMK) menggelar kegiatan abdi masyarakat (Abdimas) di Desa Oematnunu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Sabtu (5/8/2017).
Dalam pres release yang diterima media ini menyampaikan kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian dan interaksi sosial kemasyarakatan bagi para mahasiswa CHMK, khususnya Prodi Farmasi.
Lebih lanjut dijelaskan kegiatan ini berlangsung selama sehari dan Desa Oematnunu dipilih, karena Oematnunu merupakan salah satu desa binaan Stikes CHMK.
Dalam kegiatan ini para peserta yang terdiri dari 25 orang mahasiswa/i dan 9 orang Dosen Pendamping diarahkan masuk ke rumah-rumah warga, dan sebuah kebun yang telah disiapkan.
Adapun kegiatan yang dilakukan di rumah warga dan kebun itu adalah untuk menjelaskan berbagai kegunaan beberapa tumbuhan obat.
Koordinator kegiatan, Barbara Azalya Sarifudin, S.Farm, M.Farm, Apt menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan juga bersama masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk tanaman obat dan setiap dua kali sebulan Prodi Farmasi akan memantau perkembangan dari tanaman tersebut.
“Banyak warga tidak mengetahui manfaat tanaman yang ada disekitarnya yang berkasihat obat. oleh sebab itu kami bersama mahasiswa farmasi terjun langsung dari rumah ke rumah untuk memberikan mereka pemahaman tentang berbagai tanaman ini. tidak sampai disini saja, kita langsung membawa anakan tanaman obat untuk ditanam di rumah warga. Harapannya agar mereka bisa merawatnya dan bisa memanfaatkannya untuk mengobati penyakit yang diderita”. jelas Asa.
Wakil ketua II Stikes CHMK, Vinsen Belawa Making yang hadir dalam kegiatan tersebut menyatakan, saat ini ilmuwan tidak bisa sekedar duduk dan berbicara dari balik meja. Namun ilmuwan harus berani terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat guna memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
“Saat ini banyak ilmuwan hanya hebat berbicara tetapi tidak melakukan apa-apa. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip Tridarma Pergiruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Yang dilakukan teman-teman farmasi ini adalah Tridarma yang ketiga,” tegas Vinsen.
Vinsen berharap agar kegiatan-kegiatan seperti ini rutin dilakukan dan mahasiswa harus mampu menggunakan momentum-momentum seperti secara efektif, utnuk mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan baik yang didapatkan di kelas maupun dari literatur-literatur yang dibaca.
“mereka telah memberikan pengajaran di kelas, telah melakukan penelitian berdasarkan literatur dan saat ini mereka aplikasikan ke tengah masyarakat. jadi ilmu itu akan mati jika tidak diaplikasikan,” pungkasnya.
Kepala Desa Oematnunu, Yulianus Laitoto mengaku senang dan sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh CHMK khususnya Prodi Farmasi ini. “Kami selaku Pemerintah Desa sangat bersyukur atas kegiatan yang dilakukan oleh CHMK. Ini akan sangat membantu masyarakat kami disini.” tutur Yulianus. (VM/BJ/VoN)