Maumere, Vox NTT- Yayasan Kelola menyiapkan Hibah Seni bagi seniman NTT.
Hibah Seni tersebut dimaksudkan agar mendorong seni dan seniman di NTT dalam mewujudkan perdamaian.
Dengan Hibah Seni dalam bentuk mini grant sebesar Rp 30 juta ini seniman dapat berkarya atau membuat yang bukan hanya mengangkat isu perdamaian melainkan juga mampu menciptakan perdamaian.
“Tujuannya mendorong seniman memiliki kontribusi yang lebih nyata di dalam transformasi sosial khususnya terkait perdamaian,” ungkap Gita Hastarika dari Yasayan Kelola kepada VoxNtt.com usai sosialisai program Hibah Seni di Ruang Pertemuan Bea Cukai Maumere, Minggu (6/8/2017).
Dalam sosialisasinya Gita berpendapat seniman dan komunitas seni memiliki pemahaman tentang perdamaian, keterampilan dan jejaring yang lebih baik untuk mengangkat masalah perdamaian melalui karya mereka.
Oleh karenanya seniman dan komunitas seni akan lebih aktif dalam mewujudkan perdamaian. Dalam program Hibah Seni ini seniman berperan sebagai fasilitator.
“Seniman bisa bekerja sendiri atau dengan komunitas seni, seniman juga bisa bekerja dengan masyarakat dan seniman bisa juga bekerja dengan mereka yang bukan pekerja seni seperti aktifis atau kelompok lainnya,” terang Gita.
Isu perdamaian penting disuarakan saat ini mengingat situasi Indonesia syarat dengan konflik.
Akan tetapi, perdamaian tidak hanya berkaitan dengan kekerasan fisik yang terjadi di komunitas atau masyarakat melainkan juga berkaitan dengan ketimpangan sosial ekonomi yang terus dalam masyarakat kita.
Sosialisasi Hibah Seni Yasayan Kelola di Maumere ini difasilitasi oleh Komunitas Sastra Kahe dan Komunitas Shoes For Flores.
Tiga puluhan peserta yang menghadiri sosialisasi merupakan pekerja seni, pegiat sanggar budaya lokal, guru seni dan juga penikmat karya seni.
Salah satu seniman lokal, Nyong Franco sangat berterima kasih atas kepedulian Yayasan Kelola dan Kedutaan Besar Denmark kepada para pekerja seni.
Menurutnya, seniman atau pun bekerja seni di Maumere selama ini berkarya untuk mendukung terwujudnya perdamaian.
Sejak tahun 1999 Yayasan Kelola telah bekerja pada bidang seni non profit melalui pendanaan, pembelajaran dan informasi.
Program Hibah Seni ini telah berlangsung selama 2 tahun sejak 2016.
Hibah Seni Yayasan Kelola ini didukung oleh Keduataan Besar Denmark untuk Indonesia.
Sebelumnya Yayasan Kelola juga pernah mendanai aktivitas seniman lokal di NTT pada pertengahan tahun 2000-an khusus pada isu seni tradisi.
Kelompok seniman dan budaya lokal yang perah mendapatkan hibah dari Yayasan Kelola diantaranya Sanggar Benza Ema dari Maumere.
Untuk tahun 2018 NTT mendapatkan jatah dua hibah untuk seniman atau kelompok seni. Selain seniman di NTT Yayasan Kelola juga bekerja sama dengan seniman atau kelompok seni di Maluku, Sulawesi Selatan dan NTB.
Secara keseluruhan terdapat 10 hibah yang akan diberikan oleh Yayasan Kelola. Batas akhir pengajuan proposal adalah akhir September.
Selanjutnya proposal tersebut akan dinilai oleh 7 orang juri. (Are De Peskim/AA/VoN)