Kefamenanu,Vox NTT-Warga Desa Supun, Kecamatan Biboki Selatan, Kabupaten TTU menyesalkan sikap dari mantan pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa Martinus Sanlain dalam pengelolaan dana desa mandiri anggur merah (DEMAM) tahun anggaran 2016/2017.
Pasalnya, dana yang bersumber dari program unggulan Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu sudah dikembalikan oleh warga sejak bulan Februari tahun 2016 lalu.
Dana yang dikucurkan sejak tahun 2015 lalu tersebut selanjutnya digulirkan ke kelompok lainnya di Desa Supun.
Namun, dalam kenyataannya uang yang dikumpulkan tersebut malah dipinjamkan oleh mantan Plt Kades Supun yang sudah selesai masa tugasnya pada bulan juli 2017 dan diberikan kepada aparat desa.
Kekesalan tersebut disampaikan oleh perwakilan warga desa Supun Vinsen Naiheli dan Simon Naimuni.
Saat ditemui VoxNtt.com di Supun, Rabu (9/8/2017) Vinsen menjelaskan di desanya terdapat 8 kelompok program DEMAM dengan total anggota 50 orang. Dananya sebesar Rp 250 juta.
Dana tersebut digunakan untuk penggemukan sapi (paronisasi).
Ia mengaku sepengetahuan dirinya sejak bulan Februari 2016 dana tersebut sudah dikembalikan oleh para anggota kelompok dengan bunga Rp 150 ribu.
“Uang yang sudah kasih kembali totalnya sekitar Rp 120 juta lebih, seharusnya kan uang itu digulirkan ke kelompok lain tapi anehnya oleh pak Plt. malah pinjamkan uang tersebut kepada aparat desa tanpa bunga pinjaman sama sekali,”sesal Vinsen.
Sehingga, Vinsen menilai hal tersebut merupakan sebuah ketidakadilan yang dilakukan oleh Plt. Kades Supun tersebut.
Senada dengan itu, Simon mengungkapkan sepengetahuan dirinya hingga saat ini dana yang dipinjamkan tersebut belum dikembalikan.
Dia menegaskan apabila dalam waktu dekat dana yang dipinjamkan ke aparat desa tersebut tidak dikembalikan, maka dirinya dan masyarakat akan menggelar aksi demonstrasi di kantor desa Supun.
Kades Supun Marselus Tani mengatakan meski dirinya baru dilantik pada bulan Juni lalu. namun ia cukup mengetahui adanya persoalan tersebut.
Sebagai bentuk penyelesaiannya, lanjut Marselus, saat pencairan insentif aparat desa beberapa waktu lalu, ia sudah melakukan pemotongan untuk pengembalian dana DEMAM.
Lebih lanjut ia menuturkan, dalam waktu dekat dirinya akan membentuk tim untuk menagih dana DEMAM yang hingga saat ini masih berada di tangan masyarakat.
Sementara itu, Mantan Plt. Kades Supun Martinus Sanlain saat ditemui VoxNtt.com di kediamannya membantah jika dirinya menyalahgunakan dana DEMAM tersebut.
Ia berdalih uang tersebut memang sengaja dipinjamkan ke aparat desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran sejak bulan Januari hingga Juni 2017 lalu dana insentif bagi aparat desa tak kunjung cair.
Namun, beberapa waktu lalu dana tersebut sudah dikembalikan oleh aparat desa yang melakukan pinjaman.
“Setiap hari aparat masuk masuk kantor sehingga tidak ada pemasukan lain,kasihan orang mau makan darimana?makanya kita pinjamkan ke aparat tanpa bunga pinjaman,” tegasnya. (Eman Tabean/AA/ VoN)