Maumere, Vox NTT- Laga final ETMC 2017 yang berakhir ricuh. Kericuhan tersebut mengundang reaksi dari Persami Mania.
Persami Mania Apers Family yang berbasis di Perumnas Maumere menggelar aksi protes terhadap Asprov PSSI NTT dan Panitia ETMC 2017 bertempat di Tugu Mof, Jl. El Tari, Maumere kurang lebih pukul 00.00 waktu setempat.
Mereka meneriakan slogan perdamian, menyanyikan lagu nasional sambil sesekali meneriakan yel-yel mengecam ETMC 2017.
“ETMC yang harusnya untuk menggali bibit sepak bola kok jadi ajang konflik kan lucu. ETMC gagal begitu juga Panitia dan Asprov PSSI NTT,” ujar Andre Conterius kepada VoxNtt.Com saat ditemui di lokasi aksi.
Menurut Andre yang selalu menonton Persami berlaga pada babak penyisihan ETMC, Stadion Marilonga sangat tidak aman.
Panitia tidak mampu menciptakan dan meberi rasa aman terhadap supporter tamu.
Ketika ditanya pendapatnya terkait apakah Asprov PSSI NTT wajib memberikan sanksi atau tidak terhadap kelompok supporter yang melanggar aturan, Andre meragukan keberanian Asprov.
“Seharusnya tim yang supporternya melakukan provokasi, mengintimidasi pemain dan melempar pemain dengan air mineral diberi sanksi. Pendukung Perse sepertinya sering lakukan itu terhadap pemain lawan termasuk terhadap pemain PSN karenanya wajib disanksi 1 tahun atau 2 tahun tidak ikut ETMC,” tegasnya.
Puluhan Persami Mania Apers Family tersebut tidak hanya mengecam panitia dan Asprov PSSI NTT.
Mereka juga menyatakan solidaritas terhadap kaum perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kericuhan partai final ETMC 2017.
Hal senada disampaikan oleh Efendy, salah seorang warga yang hadir menyaksikan aksi Persami Mania tersebut.
Dirinya menyayangkan terjadinya kericuhan pada partai final tersebut. Terhadap keputusan panitia memenangkan Perse, Efendy mengajukan banding.
Aksi tersebut sempat dihentikan oleh anggota Polres Sikka yang melakukan patroli.
Anggota Polres yang datang dengan mobil Patwal tersebut sempat berdialog dengan para Persami Mania.
Setelah diberikan penjelasan mereka pun meninggalkan lokasi dan aksi tersebut dilanjutkan sampai kurang lebih pukul 00:30 waktu setempat. (Are De Peskim/AA/VoN)