Ende, Vox NTT-Final ETMC 2017 antara Perse Ende melawan PSN Ngada di Stadion Marilonga Ende, Rabu (9/8/2017) berakhir ricuh. Pertandingan akhirnya diberhentikan pada menit ke 59′.
Kapolres Ende, AKBP Ardiyan Mustaqim mengatakan, kericuhan terjadi setelah masing-masing suporter melakukan aksi lempar botol ke dalam lapangan saat pertandingan berlangsung.
Situasi kembali tidak kondusif setelah hujan batu dari luar Stadion yang dilakukan orang tak dikenal.
“Awalnya kondusif, tapi setelah itu ada lemparan dari luar. Kami tidak menemukan oknum-oknum itu karena gelap. Ya, kita sesalkan yang di luar,” kata Kapolres kepada Vox NTT di ruang kerjanya, Kamis (10/8/2017) pagi.
Beliau mengaku tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya beberapa orang termasuk satu polwan terluka.
Insiden ini membuat penonton berhamburan masuk ke lapangan. Hujan batu pun terus melayang di udara.
Dia menambahkan, kepadatan penonton yang merambat hingga ke lapangan sangat mengganggu proses pertandingan.
Membeludaknya penonton karena penjualan tiket berlebihan dari kapasitas stadion. Sehingga, penonton menjorok masuk ke area lapangan.
“Ini karena juga karcis berlebihan. Kalau sesuai dengan kapasitas pasti gak terjadi seperti ini,”ujarnya.
Namun, dia juga mengapresiasi kepada kepada kedua suporter yakni Ende Mania dan PSN Mania yang tidak terprovokasi dengan aksi oknum tak dikenal.
“Saya supportlah untuk suporter Perse Mania dan PSN Mania. Saya apresiasi karena mereka tenang,”katanya sambil berharap tidak terulang lagi pada turnamen berikutnya.
Saat pertandingan dihentikan, Perse Ende telah unggul 1-0. Gol Laskar Kelimutu ini dicetak oleh Adi Aba melalui tendangan penalti.***(Ian Bala/VoN)