Labuan Bajo, Vox NTT-Uskup Emiritus, Mgr. Mikael Angkur, OFM meminta umat di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) agar selalu menjaga Empat Pilar Kebangsaan.
Permintaan itu disampaikan Mgr. Mikael Angkur, OFM dalam kotbahnaya saat misa kenegaraan, Selasa (15/8/2017) di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Wae Kesambi.
Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh mantan Uskup bogor itu dilaksanakan dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72.
Misa ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mabar yang diikuti oleh seluruh Pegawai Pemkab Mabar, dan para pelajar se Kota Labuan Bajo.
Mgr. Mikael menyampaikan sebagai warga negara Indonesia, Khususnya warga Mabar sangat penting untuk terus menjaga Empat Pilar Kebangsaan. Apalagi sebagai orang katolik, iman sebagai dasar untuk bernegera dan berbangsa.
Karena dengan iman kata dia, manusia dapat merancang pembangunan, membuat kedamaian dan menghargai kedamaian serta perbedaan di antara sesama manusia.
“Dengan usia Indonesia yang ke-72 ini, penting bagi kita untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai,” ujarnya.
Pada akhir kotbahnya Ia memberikan pesan untuk selalu berhati-hati, dan bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi tanggungjawab kita.
“Berilah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar. Berilah kepada Allah apa yang menjadi hak Allah,” Ujarnya.
Bupati Mabar, Agustinus Ch. Dula dalam sambutannya mengatakan, menyongsong HUT RI yang ke-72 harus perkuatkan komitmen kita bahwa pancasila adalah 100%.
Oleh sebab itu kata Dula, dalam kekurangan, kita harus berjuang dan terus berjuang dan dalam kekurangan itu pula, kita harus bersyukur kepada Tuhan.
“Mari kita menjaga Manggarai Barat ini sebagai kota yang bersahabat, untuk menjaga segala bentuk perbedaan, keragaman, lebih khusus untuk menjaga pengaruh radikalisme yang bisa merubah persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara,” ajak Dula.
Pada akhir sambutannya, Dula memberikan penghargaan berupa uang Rp 1 juta kepada anggota koor dari Seminari Gabungan Yohanes Paulus II Labuan Bajo. (Gerasimos Satria/VoN)