Bajawa, Vox NTT-Pemerintah Desa (Pemdes) Borani, Kecamatan Bajawa, akan segera membentuk desa wisata, sebagai salah satu program desa yang dianggarkan di tahun 2017.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Borani, Emanuel Turu kepada wartawan saat dijumpai belum lama ini. Dia menyampaikan dalam waktu dekat, pembentukan desa wisata akan segera dilakukan.
Untuk kepentingan ini, kata dia telah dianggarkan melalui APBDes tahun 2017. Dia melanjutkan, saat musrembangdes, program ini telah disetujui oleh Badan Perwakilan Desa (BPD) bersama masyarakat.
Eman optimi, program desa wisata ini dimaksudkan untuk menggali dan melestarikan semua kekayaan budaya yang ada di Boarani dan sekitarnya.
Kekayaan budaya yang menjadi fokus perhatian pemerintah desa adalah bahasa adat, ritual adat, cerita bernuansa budaya, tenun tradisional dan beberapa acara adat yang hampir punah.
Selain itu, desa wisata ini dibentuk untuk menyadarkan generasi muda agar kembali mempelajari nilai-nilai budaya sebagai pegangan dalam melaksanakan setiap proses kehidupan.
Program ini juga dimaksudkan untuk mempopulerkan budaya Langa dan wilayah setempat, sehingga dapat menarik perhatian dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Selain wisata budaya, ada juga wisata alam yang akan dimasukan dalam konsep desa wisata tersebut, diantaranya mempopulerkan air panas wae bau, sebagai salah satu destinasi wisata di Boarani.
Dalam waktu dekat, pemerintah desa Borani akan segera mengadakan rapat pembahasan terkait pembentukan desa wisata, dengan menggandeng semua stakeholder, baik tokoh adat, tokoh muda dan masyarakat setempat.
Dalam rapat tersebut, nantinya akan dibahas secara lebih terperinci tentang pembentukan desa wisata, rincian kegiatan, struktur kepengurusan serta beberapa hal teknis. Untuk desa-desa di wilayah langa, Desa Boarani menjadi desa pertama yang akan menjadi desa wisata.
Diharapkan program ini akan berjalan baik dan berdampak luas bagi masyarakat setempat, dan Borani turut menjadi salah satu desa yang melestarikan dan menjaga budaya lokal. (Arkadius Togo/Von)