Maumere, Vox NTT- PMKRI Maumere punya cara berbeda memeriahkan kemerdekaan.
Tatkala semua peserta menampilkan atraksi-atraksi, PMKRI Maumere memilih tak mengikuti arak-arakan peserta karnaval.
Sebaliknya mereka membantu beberapa pemulung dengan memungut sampah yang ditinggalkan oleh para peserta dan warga Kota Maumere yang menyaksikan arakan-arakan perserta karnval.
Mereka memungut sampah di Lapangan Kota Baru dan ruas Jl. Ahmad Yani depan Kantor Bupati Sikka.
“ Ini cara kami turut memeriahkan HUT kemerdekaan sekaligus kami ingin membantu tetangga-tetangga kami selama ini memulung sampah untuk membiayai keluarga,” terang Ketua PMKRI Maumere, Martin Laga Muli kepada VoxNtt.com di pelataran Kantor Bupati Sikka, Maumere, Senin (21/8/2017).
Martin menyatakan di satu sisi ia dan teman-temannya prihatin karena penyelenggaraan karnaval menyisahkan banyak sampah.
Pada karnaval sebelumnya pada Jumat 18 Agustus untuk kategori PAUD-TK-SD dan pada Sabtu 19 Agustus untuk pelajar SLTA, sampah plastik terlihat berserakan di sepanjang ruas jalan yang menjadi rute karnaval.
Oleh karena itu, PMKRI ingin memanfaatkan sampah-sampah tersebut untuk membantu beberapa pemulung yang tinggal di sekitar Marga PMKRI di Nangameting, Maumere.
PMKRI sendiri termasuk dalam peserta karnval dengan nomor urut 49.
“Persoalan sampah adalah pekerjaan rumah yang tidak pernah diselesaikan padahal dari tahun ke tahun selalu sama seperti ini. Ini catatan untuk penyelenggaraan karnaval di tahun depan,” tegas Martin.
Karnaval hari ke-3 yang diselenggarakan pada Senin (21/8/2017) ini diikuti oleh seluruh Organiasi Perangkat Daerah, SMA-SMA, Perguruan Tinggi, BUMN, BUMD, paguyuban-paguyuban yang berdomisili di Maumere, warga kelurahan-kelurahan, dan ormas-ormas.
Sebanyak 57 kelompok terlibat dalam karnval tersebut dengan total peserta mencapai 1000 orang.
Selain itu, ribuan warga rela berdiri di pinggir jalan sepanjang rute karnaval untuk menyaksikan penampilan dan atraksi peserta.
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sikka, Gatot Murianto mengaku pihaknya kewalahan menangani sampah hasil karnaval.
Meskipun demikian pihaknya akan mengerahkan seluruh anggota pasukan kebersihan.
“Hanya 23 orang. Tetapi kami usahakan besok pagi sudah bersih,” ungkap Gatot sembari mengharapkan warga Kota Maumere agar peduli terhadap kebersihan lingkungan mereka. (Are De Peskim/AA/VoN)