Borong, Vox NTT-Pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mempercepat proses pengangkatan Guru Garis Depan (GGD) menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Pengangkatan GGD yang siap turun di beberapa kecamatan di Matim diharapkan bisa membawa perubahan dalam dunia pendidikan di kabupaten itu.
Demikian disampaikan Kasubag Kepegawaian Dinas PK Matim, Benediktus Fir saat memberi arahan kepada 32 orang GGD di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK), Senin (21/8/2017).
Benediktus mengatakan kehadiran GGD di Matim diharapkan bisa membawa perubahan dalam dunia pendidikan di kabupaten itu.
GGD kata dia, adalah tenaga profesional. Guru-guru itu lulusan dari formasi khusus dan melalui seleksi.
Dia menjelaskan, perubahan yang dimaksudkan itu antara lain, metode-metode dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (BBM).
“Tugas dari adik-adik adalah panggilan. Tentu panggilan ini berdasarkan impian kami dari manggarai timur untuk mendapatkan tenaga pendidik yang profesional,” kata Benediktus.
Disampaikannya, penempatan GGD di Matim bukan di daerah terpencil, tetapi di sekolah yang membutuhkan tenaga profesional.
Di ujung timur Manggarai itu, mereka ditempatkan di Kecamatan Elar, Sambi Rampas, dan Lamba Leda.
“Tentu perubahan banyak hal. Perubahan dari mutu pendidikan. Perubahan dari cara pikir masyarakat di situ. Karena mereka ini adalah formasi khusus GGD. Jadi, harapannya mereka bisa membawa perubahan khususnya di bidang pendidikan,” kata Benediktus.
Sementara itu, Koordinator GGD Wilayah Matim Selviana Mutiara Negara kepada VoxNtt.com mengatakan pihaknya sudah siap menjalankan tugas dan panggilan yang diemban oleh Negara di Matim.
“Kami semua sudah siap. Kami punya tanggung jawab moral saat memilih masuk ke jalur GGD. Kami sudah siap dengan segala keterbatasan di tempat tugas nanti. Sebagian besar dari kami juga sudah berpengalaman di daerah 3T saat mengikuti program SM3T. Jadi bukan hal baru lagi menghadapi keterbatasan di daerah. Sudah jadi tanggung jawab kami untuk mencerdaskan anak bangsa,” kata Mutiara. (Nansianus Taris/AA/VoN)