Maumere, Vox NTT- Siswa/I SMA Negeri 1 Waigete, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka memanfaatkan kunjungan reses anggota DPRD NTT dari PDIP, Emanuel Kolfidus pada Kamis (24/8/2017) untuk mengadukan sejumlah persoalan.
Pasalnya para pelajar tersebut merasa kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi NTT.
Mereka mengeluhkan minimnya fasilitas di sekolah yang berdiri sejak tahun 2012 tersebut mulai dari MCK sampai dengan laboratorium komputer.
Elviana Bare, siswi Kelas XI Ilmu Alam mengeluhkan terkait tidak adanya MCK untuk siswa dan sulitnya akses air bersih.
Elviana mengaku selama ini para siswa/i terpaksa menggunakan MCK para guru. Siswi Kelas X, Delvivi mengeluhkan tidak adanya lapangan olahraga.
Menurutnya terdapat bidang tanah yang direncankan untunk lapangan sayangnya kondisi lahan di kawasan tersebut berbatu.
Akibatnya, para para pelajar tak bisa mengembangkan bakat di bidang olahraga yang membutuhkan lapangan seperti bola kaki.
Sementara itu, Sosimus Soler, siswa Kelas XI Ilmu Sosial mengeluhkan ketiadaan Laboratorium Komputer.
Anggota Paskibraka Provinsi NTT tahun 2017 tersebut mengaku selama ini hanya belajar teori.
Akibatnya ketika bertemu dengan kawan-kawan lainnya saat mengikuti program Paskibraka dirinya ditertawakan teman-temannya lantaran tidak tahu mengoperasikan komputer.
“Teori saja tidak cukup harus ada praktiknya sehingga kami bisa langsung belajar. Kalau memang pemerintah belum bisa kasih kami 1 laboratorium komputer, cukup 1 unit komputer untuk setiap kelas,” ujar Sosimus peserta dialog tersebut.
Terhadap keluhan para pelajar SMA Negeri 1 Waigete tersebut, Emanuel Kolfidus mengatakan tidak bisa menjanjikan apa-apa lantaran dirinya tidak menangani bidang pendidikan sebaliknya ia merupakan anggota Komisi 1 DPRD NTT yang menangani bidang pemerintahan, politik, hukum dan HAM. Meskipun demikian, politisi muda asal Ili, Kecawatan Kewapante, Kabupaten Sikka tersebut berjanji akan memperjuangkan aspirasi para pelajar.
“DPRD tidak memiliki hak anggaran sehingga keluhan adik-adik tidak bisa saya penuhi saat ini. Tetapi saya akan berusaha dengan cara saya sendiri dan melalui teman serta jaringan. Perlu diketahui pula sejak pengalihan Pendidikan SMA/SMK ke propinsi beban belanja pegawai di APBD NTT meningkat mencapai Rp 3 miliar lebih sementara APBD kita hanya sebesar Rp 4,8 miliar,” terang Emanuel Kolfidus.
Selain menanggapi keluhan para pelajar, Emanuel juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bercengrama dengan para pelajar.
Sarjana Pendidikan lulusan Undana tersebut tak sungkan membuat lelucon-lelucon yang mengundang tawa para pelajar dan hadirin lainnya.
Selain para pelajar dan Kepala Sekolah serta staf pegajar SMA Negeri 1 Waigete, turut hadir pimpinan komite sekolah.
Reses tersebut juga dihadiri oleh Kasi SMK UPT Wilayah XI Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Lambertus Buda serta tokoh muda Sikka, Albertus Vinsensius. (Are De Peskim/AA/VoN)