Labuan Bajo, Vox NTT-Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menaruh harapan besar kepada KPK agar aktor utama di balik dugaan korupsi proyek jalan Lando-Noa senilai Rp 4 Miliar dapat terungkap.
Hal itu disampaikan koordinator TPDI, Petrus Salestinus kepada VoxNtt. com, Senin (28/08/2017).
Dia mengatakan dugaan korupsi proyek tahun 2014 yang merugikan negara sebesar Rp 900 juta lebih itu sedang dalam supervisi KPK baik dalam proses penyidikan maupun penuntutan.
Menurut Petrus, keseriusan KPK mengungkap kasus ini dapat mengubah paradigma dan mental penegak hukum di NTT yang selama ini diduga keras menerapkan pola tebang pilih yakni penyidikan dan penuntutan yang melindungi aktor utama pelaku korupsi.
“Pola tebang pilih selalu jadi pilihan favorit penegak hukum di NTT dalam mengungkap kejahatan korupsi di kalangan pejabat nomor 1 (satu) seperti Gubernur dan Bupati/Walikota di NTT, ” ungkap Salestinus.
Dia juga berharap agar ketiga terdakwa masing-masing Agus Tama, Jimi Ketua dan Vincent harus memiliki keberanian untuk membuka peran pihak lain secara jujur dan terbuka, terutama apa peran sesunguhnya dari Agustinus Ch. Dula, Mateus Hamsi, Ovan Adu dan Vinsen Novela dkk.
“Agenda Pemeriksaan Setempat (PS) oleh Majelis Hakim Tipikor Kupang pada Jumat 25 Agustus 2017 yang juga dipantau langsung oleh tim supervisi KPK, diharapkan dapat mengungkap secara obyektif tentang apakah kerusakan parah Jalan Lando-Noa disebabkan oleh bencana alam atau karena mutu pekerjaan yang rendah akibat penggunaan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi, ” tambah Salestinus.
Menurutnya, PS oleh Majelis Hakim Tipikor Kupang di Lando-Noa kemarin, diharapkan mampu mengungkap peran-peran nekad para aktor intelektual dalam kasus ini.
Sebelumnya, Kejari Kabupaten Mabar, Subekhan, mengaku tersangka baru dugaan korupsi Lando-Noa tergantung keterangan tiga terdakwa pada sidang-sidang selanjutnya di Pengadilan Tipikor Kupang. (Gerasimos Satria/VoN).