Atambua,Vox NTT- “Aku Indonesia aku Pancasila. Mari kita semua etnis di Belu bangun persaudaraan dari hati untuk kesatuan NKRI. Terima kasih untuk seluruh paguyuban yang ikut berpartisipasi dalam festival ini. Jaga dan lindungi keberagaman yang ada di tapal batas Rai Belu, kita semua bersaudara dari tanah Belu,” demikian pekik Bupati Belu Wilibrodus Lay dalam sambutannya pada acara festival Pranata Adat yang diselenggarakan 23 etnis di Kabupaten Belu di lapangan umum Atambua pada Senin, (28/8/2017).
Festival pranata adat ini terselenggara atas kerja sama Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tersebut (PDTU), Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI dan Pemerintah Daerah Belu melalui Badan Kesbangpol Belu.
Acara ini juga diikuti ratusan warga dari berbagai suku di Indonesia yang ada di Kabupaten Belu.
Mengusung tema “Ya Selamanya Bersaudara Apapun Situasinya di Bumi Sahabat”, acara diawali tarian pembukaan tebe bot oleh pelajar SMKN perbatasan Raimanuk pukul 19.30 Wita.
Pantauan VoxNtt.com, ratusan warga dari berbagai suku, agama dan budaya dari Sabang sampai Merauke antusias mengikuti festival ini dengan menampilkan tarian tradisonal daerah masing-masing.
Dalam sambutannya, Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Sugito mengatakan kegiatan festival pranata adat selain untuk mempromosikan kekayaan nusantara dan pariwisaya di Belu, juga untuk memeriahkan HUT RI ke-72.
Dirinya juga menghimbau seluruh hadirin agar bahu membahu menjaga keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Ini harta Karun yang tak ternilai yang harus kita jaga dan rawat warisan budaya dengan sepenuh hati dan dengan kebersamaan. Keragaman budaya kita ini sejak Nusantara disatukan dengan semboyan bhinneka tunggal Ika” pungkas Sugito.
Pada kesempatan itu, Bupati Belu, Willybrodus Lay juga mengajak seluruh warga dari berbagai etnis di tapal batas Belu untuk menjaga, memelihara dan membangun persaudaraan melalui Pranata adat yang beragam.
Bupati Wili menegaskan bahwa ada banyak ragam suku dan budaya di Belu. Karena itu keberagaman yang ada harus dirawat dengan baik sesuai landasan negara Indonesia yaitu bhineka tunggal Ika.
Dalam festival pranata adat ini, ada banyak penampilan tarian adat dan lagu daerah dari berbagai suku di Indonesia yang ada di Kabupaten Belu. (Marcel/VoN).