Maumere, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka mengusulkan perubahan APBD Sikka 2017.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Sikka, Yoseph Ansar Rera dalam Pidato Pengantar Bupati Sikka terkait Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Angggaran Sementara (KUA PPAS) 2017 pada Selasa (29/8/2017) menyatakan terdapat beberapa masalah yang perlu dipecahkanbersama yakni rendahnya kualitas tenaga kerja, masih ada penduduk miskin yang belum mendapatkan jaminan kesehatan, kekerasan terhadap perempuan dan anak serta belum optimalnya pelaksanaan program dan kegiatan.
“Perubahan KUA PPAS ini merupakan respon terhadap tantangan dan permasalahan daerah,” ujar Yoseph Ansar Rera.
Selain isu-isu yang telah disebutkan di atas Yoseph Ansar Rera juga menyebutkan adanya perubahan-perubahan asumsi pada Kebijakan Umum APBD 2017.
Perubahan dimaksud adalah perubahan pendapatan daerah, perubahan belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Perubahan pendapatan daerah merujuk pada menurunnya PAD dan lain-lain pendapatan daerah yang sah meskipun di sisi lain terjadi peningkatan Dana Perimbangan.
Perubahan belanja daerah merujuk pada penurunan belanja tidak langsung dan meningkatnya belanja langsung.
Lebih jauh Ansar Rera menyatakan pihaknya telah melakukan beberapa upaya diantaranya melakukan rasionalisasi anggaran pada belanja tidak langsung sesuai hasil evaluasi dan meniadakan program atau kegiatan yang sifatnya baru serta mempertimbangkan pembatalan kegiatan fisik atau modal yang belum terlaksana.
Meskipun demikian, dalam Pidato Pengantar tersebut Bupati Sikka tidak menjelaskan secara detail hasil evaluasi atau menyebutkan apa saja program yang baru dan kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana.
Tidak hanya itu, tidak ada juga penjelasan terkait alasan-alasan yang melatarbelakangi penurunan pendapatan, perubahan belanja dan perubahan pembiayaan. (Are De Peskim/AA/VoN)