Mbay, Vox NTT-Sebuah rumah permanen milik Piter Lamalouk di Malatute, Kelurahan Olakile, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo hangus terbakar. Rumah permanen tersebut habis dilalap jago merah, pada Jumad (01/09/2017) sekitar pukul 1.30 dini hari.
Menurut Dewi Lamalouk, anak dari Piter Lamalouk, saat musibah berlangsung, di dalam rumah hanya ada dirinya, Piter dan anaknya Angga (9).
Kebakaran tersebut diketahuinya saat melihat semburan api dari kamarnya menuju ruang Televisi. Saat itu ketiganya tidur di ruang TV sambil menjaga bapaknya yang sedang sakit.
Beruntung, dirinya sadar saat anaknya buang air kecil. Saat terbangun hendak mengganti celana anaknya, api sudah membesar keluar dari arah kamarnya menuju ruang TV, tempat ketiganya tidur. Dengan segera, dia menggendong anaknya sembari membopong ayahnya keluar.
Masih dalam kepanikan, dirinya sempat menyiram air ke bagian rumah yang terbakar sebanyak 5 ember namun api terus merambat dengan cepat. Saat itu dirinya berteriak minta tolong.
Beruntung, saat itu ada dua orang pemuda yang sedang memperbaiki sepeda motor mereka yang macet di sekitar rumah. Dua pemuda dari Olakile yang baru pulang pesta tersebut datang membantu dan memanggil warga sekitar.
Rumah permanen seluas 11 x 9 m tersebut berada sekitar 300 meter dari pemukiman penduduk lainnya sehingga terlambat dibantu warga.
Warga yang hadir sekitar jam 2 malam tidak mampu lagi menolong dan semua barang dalam rumah pun hangus terbakar.
Dewi menambahkan, sebelumnya listrik sempat padam dan saat kembali menyala dirinya yang meniup lilin di tiga tempat yakni di kamar miliknya, dapur dan ruang TV.
Sempat Ada Kejadian Aneh
Sebelum rumah terbakar sekitar jam 08.00 malam, Dewi menceritakan sempat melihat tanda-tanda aneh pada patung keluarga kudus.
Dirinya kaget karena melihat patung keluarga kudus yang sebelumnya satu terbelah menjadi dua. Santo Yosep sendiri sementara Bunda Maria dan Tuhan Yesus sendiri.
“Saya saat itu ketakutan dan ternyata tengah malam rumah kami terbakar,” tuturnya.
Akibat kebakaran tersebut kerugian mencapai ratusan juta termasuk semua surat berharga. Surat-surat itu antara lain surat kontrak dari Departemen Pertanian RI sebagai Tenaga Kontrak Penyuluh Pertanian, surat penempatan tugas dari dinas pertanian, SK kelompok tani, ijazah miliknya dan ayahnya, sertifikat tanah termasuk SK Pensiun ayahnya.
Selain itu, ada 5 unit lemari, tempat tidur 4 unit, satu unit kulkas, televisi, 3 buah HP, uang 4,5 juta, semua pakaian dan peralatan dapur. (Arkadius Togo/VoN).