Maumere, VoxNtt.Com- Perhimpunan Pelajar Mahasiswa Tana Ai (Hipermata) Sikka diharapkan mampu menempatkan diri di tengah masyarakat Tana Ai sebagai pelopor dan penggerak perubahan.
Oleh karena itu, sebagai kelompok yang beruntun dapat mengenyam pendidikan Hipermata hendaknya berjuang bersama rakyat Tana Ai dalam mengatasi persoalan-persoalan rakyat.
“Kami harus akui kami masih terbelakang. Ada banyak masalah di sana terutama persoalan sumber daya alam yang dikuasai pihak lain dan sumber daya manusia yang terbatas,” terang Ketua Hipermata Periode 2016/2017, Stanislaus Nong Lewuk kepadaVoxNTT.Com pada Rabu (13/9/2017) di kediamannya.
Hipermata telah mengakhiri Musyawarah Besar (Mubes) ke 2 pada Minggu (10/9/2017) lalu di Maumere. Organisasi yang mewadahi orang muda dari rumpun etnik Tana Ai yang pada umumnya tersebar di tiga kecamatan di Sikka yakni Waigete, Talibura dan Waiblama tersebut baru dibentuk setahun yang lalu melalui Mubes 1 di Nangahale, Kecamatan Talibura. Selanjutnya, Hipermata akan dipimpin oleh Rofinus Renek.
Rofinus menang dalam pemilihan Ketua Hipermata periode 2017/2018. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Nipa (Unipa) asal Desa Watudira, Kecamatan Wigete tersebut menyisihkan dua calon lainnya yakni Maria Adelia Du’a Ludju, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unipa asal Desa Hikong, Kecamatan Talibura dan Arnoldus Afandi, pelajar SMA Muhammadyah asal Desa Natarmage, Kecamatan Waiblama.
Rofinus yang dihubungi sebelumnya pada Selasa (12/9/2017) mengaku bangga dipercayakan memimpin Hipermata.
Dirinya ingin melanjutkan kerja-kerja awal yang telah dirintis oleh kepemimpinan sebelumnya.
“Yang sudah ada perlu ditingkatkan, tentunya dengan dukungan kawan-kawan dan senior sekalian. Saya ingin Hipermata bermanfaat bagi rakyat Tana Ai,” terang Rofinud.
Sepanjang periode 2016/2017 Hipermata menjalankan sejumlah kegiatan yang mencakup bidang pendidikan, minat dan bakat, rohani, dan sosial.
Secara rutin mereka turun ke kampung-kampung untuk melakukan sosialisasi mengenai pendidikan, menjalankan pementasan-pementasan seni budaya dan terlibat aktif di gereja.
Lebih dari Hipermata terlibat bersama rakyat Tana Ai yang sedang berjuang baik itu dalam persoalan konflik pemanfaatan lahan eks HGU Patiahu-Nangahale maupun terkait pemenuhan hak-hak pemilik lahan pada lokasi pembangunan Waduk Napunggete. (Are De Peskim/VoN).