Nagekeo, Vox NTT- Warga Ndora, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo harus mengantri hingga malam hari untuk dapatkan air minum. Hal ini disebabkan pasokan air berkurang.
Petronela Eku, warga Desa Ulupulu 1 saat ditemui VoxNtt.com mengatakan, krisis air bersih sudah terjadi beberapa tahun belakangan. Masyarakat harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkan satu jerigen air.
Krisis air bersih, jelas dia, terjadi sejak akhir mei. Masyarakat hanya menggunakan air untuk masak dan minum.
“Kalau untuk cuci, mandi sangat tidak cukup. Kami biasa antri sampai malam,” katanya saat ditemui di Ndora, Senin (18/9/2017).
“Kalau ada uang ya, kami beli air. Ada yang jual seratus ribu lebih per seribu liter. Ya, kita di sini juga susah uang,” katanya.
Baca: Memasuki Puncak Musim Panas, Warga Belu Kesulitan Air
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Nagekeo bisa membenahi proyek air bersih dari Gezu, Kecamatan Keo Tengah sehingga masyarakat dapat memperoleh air yang cukup.
Kepala Desa Ulupulu 1, Emilianus Meze saat ditemui mengatakan, pihaknya tengah upaya untuk lakukan konservasi tujuh mata air. Salah satunya dengan cara melestarikan kawasan hutan pada mata air.
Kades Emilianus mengaku, saat ini masyarakat disiasati dengan sumber mata air lokal.
“Ada tujuh mata air yang menjadi sandaran masyarakat dengan debit air yang sangat kecil. Saat ini masih konservasi mata air Dinga,” tutur Emilianus.
Dia juga menyinggung soal proyek air bersih yang dikerjakan oleh CV. Kharisma Bakti dengan menggunakan APBD Nagekeo Tahun Anggaran 2015 senilai Rp. 1.189.730.000.
“Apapun resikonya, soal proyek air minum, harapan pemerintah desa menginginkan air bersih bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan, masyarakat dan pemerintah kedua desa sudah bekerja sama dengan masyarakat Gezu secara budaya.
“Ya, tinggal teknis saja. Kita menunggu bagaimana proses selanjutnya. Kita harap supaya air itu bisa dimanfaatkan masyarakat Ndora,” ujar Kades Emil.***(Ian Bala/VoN)