Ruteng, Vox NTT- Kepala UPTD Wilayah VII yang meliputi Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur, Muhamad Gaus angkat bicara soal kisruh yang terjadi di SMAN 2 Langke Rembong Kabupaten Manggarai Kamis, 14 September 2017 lalu.
Pasalnya, kisruh yang berdampak pada mogok mengajar guru di sekolah itu sudah dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT untuk diambil tindakan lebih lanjut.
“Saya sudah lapor sama ibu kadis kemarin,” katanya kepada VoxNtt.com, Senin (18/9/2017).
Selain melapor ke dinas, Gaus juga mengaku sudah menugaskan stafnya untuk melihat langsung keadaan di sekolah tersebut.
Upaya itu bertujuan untuk memastikan apakah kegiatan belajar mengajar di sekolah itu berjalan normal atau tidak.
“Ternyata setelah kita cek, kegiatan belajar mengajar kembali berjalan normal,” katanya.
Dia mengatakan penunjukan Tarsisius Jayagomi selaku Pelaksana Harian (Plh.)
Kepala SMAN 2 Langke Rembong sama sekali tidak berarti menggantikan Kepala Sekolah defenitif yang ada yakni Wihelmus Jebadu.
Penunjukan Plh itu merujuk pada Surat Dinas Pendidikan Provinsi NTT, yang mana salah satu amanatnya bahwa bagi sekolah-sekolah yang masa tugas kepala sekolahnya lebih dari dua periode agar segera mengangkat Plh.
“Jadi, bukan hanya di SMA 2, tapi semua sekolah yang kepala sekolahnya kosong atau jabatannya sudah dua periode. Untuk SMA 2 ini, kepala sekolahnya sudah 9 tahun 8 bulan. Itu alasan kita angkat Plh,” terang Gaus.
“Plh itu sifatnya sementara atau boleh dibilang persiapan masa transisi sampai terpilihnya kepala sekolah baru,” tambahnya.
Sebab itu, dia menghimbau semua guru SMAN 2 Langke Rembong untuk tidak lagi membuat kisruh tapi fokus saja mengajar siswa didik.
Baca: Guru SMAN 2 Langke Rembong Mogok Mengajar, Ini Tanggapan DPRD Manggarai
Sebelumnya diberitakan, semua guru SMAN 2 Langke Rembong protes atas diberhentikannya Tarsisius Jayagomi selaku Plh kepala di sekolah itu.
Jayagomi diberhentikan karena masa tugasnya sebagai Plh sudah berakhir 14 September 2017 lalu.
Tak terima dengan itu, semua guru di sekolah itu mogok mengajar selama dua hari, terhitung Kamis 14 September dan Jumat 15 September. (Ferdiano Sutarto Parman/AA/VoN).