Mbay, Vox NTT- Wabah penyakit muntah sekaligus berak (Muntaber) mulai menyerang warga Mbay. Korban dominan anak-anak balita. Wabah ini diduga karena krisis air bersih yang menimpa sebagian warga Mba.
Akhir-akhir ini Mbay memang tengah kesulitan air bersih, karena mengalami kekeringan yang melanda Ibu Kota Kabupaten Nagekeo itu.
Demikian disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Nagekeo, Ellya Dewi didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Ermenlinda Rangga Kepada VoxNtt.com, Selasa (19/9/2017) saat dijumpai di ruang kerjanya.
Menurut Dewi, sesuai data yang diterima dari puskesmas Danga sejak Januari-minggu ketiga pada bulan september 2017, terdapat 169 anak yang dirawat di Puskesmas Danga dengan diagnosa muntaber.
Dijelaskannya, wabah tersebut diduga karena di Kota mbay tengah mengalami kekeringan, sehingga pasokan air bersih untuk mandi, cuci, Kakus (MCK) sulit didapat warga.
“Kalau air tidak ada mau bagiamana lagi. Air harus diutamakan supaya sebelum makan harus cuci tangan dulu,” ujarnya.
Data dari Puskesmas Danga, saat ini pasien diare yang masih dirawat sebanyak 16 orang anak. Namun jumlah warga yang terjangkit diare di perkirakan lebih banyak dan berpotensi akan bertambah terutama di daerah-daerah yang mengalami kekeringan.
Lanjut Dewi, Jumlah pasien penderita diare diperkirakan akan terus bertambah karena di sejumlah pusat kesehatan masyarakat, angka warga yang memeriksakan kesehatan terus meningkat.
Dinas kesehatan Kabupaten Nagekeo pun terus mewaspadai kemungkinan meningkatkan jumlah penderita diare dengan menyiapkan obat-obatan.
Selain itu, Dinas Kesehatan setiap sore dengan mobil berpatroli keliling kota Mbay untuk menghimbau warga. “Sementara kepada warga dihimbau untuk selalu mengkonsumsi air masak,” terang Dewi.
Walau yang terserang wabah ini jumlahnya terus meningkat. Namun sejauh ini belum ada korban jiwa.
Oleh karenanya, pihaknya terus mengingatkan warga untuk selalu waspada dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat di tengah keterbatasan yang sedang dialami.
Berikut, data penyakit muntaber di Puskesmas Danga sejak awal tahun 2017. januari 5 orang, Februari 2 orang, Maret 2 orang, april 5 orang, Mei 2, Juni 64, juli 52, agustus 21, september sampai minggu ketiga 2017 sebanyak 16 orang. (Arkadius Togo/VoN)