Maumere, Vox NTT- Demi bisa menikmati listrik, warga Kecamatan Mapitara Kabupaten Sikka rela mengorbankan ratusan tanaman komoditi di sepanjang ruas Habi Bola-Hale Hebing.
Penebangan tanaman komoditi terutama kelapa dan kemiri dilakukan secara sukarela atas kesediaan warga.
Alasannya tentu karena kerinduan warga yang masih gelap gulita bahkan di saat usia kemerdekaan Indonesia memasuki tahun ke-72.
“Semuannya demi listrik jadi pemilik pohon bersedia menebang tanaman di ruas yang dilalui jaringan listrik,” terang Ketua BPD Desa Natakoli, Herbonus Nong Lado saat ditemui VoxNtt.Com di Natakoli, Jumat (15/9/2017) lalu.
Herbonus menyampaikan tidak ada ganti rugi yang diberikan kepada para pemilik tanaman.
Di sisi lain, Herbonus mengakui ada kerugian yang diderita oleh para pemilik tanaman.
Menurutnya tanaman-tamanan tersebut telah berusia puluhan tahun dan secara turun-temurun menjadi salah satu sumber pendapatan keluarga termasuk untuk membiayai pendidikan dan kebutuhan lain.
Dirinya malah menyesalkan lambatnya pembangunan jaringan. Sampai saat PLN Area Flores Bagian Timur baru melakukan pemasangan tiang.
Pantauan VoxNtt.com pada Jumat (25/9/2017) lalu tiang listrik telah tertanam sampai di Hale.
“Sudah 72 tahun merdeka kami baru dapat tiangnya saja,” tegas Herbonus.
Asisten Manager Perencanaan, I Made Arya Sukadana kepada VoxNtt.com pada Rabu, 20 September tidak ada ganti rugi oleh PLN Area Flores Bagian Timur kepada para pemilik tanaman.
Menurutnya, itu dilakukan atas dasar kerelaan warga masyarakat.
“Mereka datang dengan proposal yang salah satunya ada pernyataan kesediaan untuk merelakan lahannya dilalui jaringan listrik serta menebang pohon yang dianggap menghambat jaringan listrik,” ungkapnya.
Pendapat lain disampaikan oleh Ketua Komunitas Mahasiswa Pelajar Mapitara (Mapetra), Alexander Nasru atau yang akrab disapa Jitak.
Menurut mahasiswa Universitas Nusa Nipa ini PLN Area Flores Bagian Timur semestinya memberikan ganti rugi. Pasalnya jaringan adalah aset PLN untuk menyediakan listrik.
“Memang masyarakat akhirnya mendapatkan listrik tetapi kami membayar agar listrik bisa menyala dan PLN jugamendapatkan keuntungan dari tambahan konsumen,” tegasnya kepada VoxNtt.com di Maumere, Rabu lalu. (Are De Peskim/AA/VoN)