Nagekeo, Vox NTT- Nataia Cup IV 2017 telah memasuki babak semifinal. Delapan tim terbaik dari empat grup telah bertarung habis-habisan di babak perempatfinal. Dari yang awalnya 20 tim, tersisa hanya 4 tim.
Arkimas FC menaklukkan Persen Nila 1-0, Rapers Raja mengalahkan Mitra Aeramo Timur juga dengan skor 1-0, Alam Lambo menjungkalkan PS Kobakua dengan skor 2-0, dan PS Paudo menyingkirkan Bata Nitu FC dengan skor 3-2.
Arkimas FC akan berhadapan dengan Rapers FC di semifinal hari pertama, Rabu (20/09/2017). Hari berikutnya, semifinal kedua antara Alam FC melawan PS Paudo akan dilangsungkan.
Ketua Panitia Nataia Cup IV 2017, Antonius Moti mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat menyukseskan turnamen sejauh ini. Dirinya berharap, rangkaian kegiatan ini bisa terus berjalan hingga puncak dan meninggalkan pesan-pesan positif untuk semua penikmatnya.
“Turnamen Nataia Cup IV 2017 ini merupakan wadah konsolidasi dan merajut kebersamaan di bekas wilayah Hamente Nataia. Selain itu, Nataia memiliki potensi sepakbola, tercatat Adha Servasius dan Laurensius Lako, adalah dua sosok asal Nataia yang pernah memperkuat PSN Ngada di masa dulu,” terang Antonius, yang juga merupakan Anggota DPRD Nagekeo ini, di Boanio, Selasa (19/09/2017).
Lebih lanjut, Antonius menjelaskan, tim Persen Olaia asal Boanio yang saat ini jadi tuan rumah turnamen, di era 1980-an sampai 1990-an pernah merajai sepakbola di kecamatan Aesesa. Banyak bibit-bibit sepakbola yang lahir dari pola pembinaan seperti ini.
Selain itu, Turnamen Nataia Cup IV 2017 ini, langsung berada di bawah pengawasan Askab PSSI Nagekeo. Sehingga penyelenggaraannya dilaksanakan secara profesional.
Tak pelak, Antonius menaruh harapan besar, agar turnamen yang telah dihelat secara elok ini bisa berakhir baik. Sebab, masih menurut Antonius, target besar lainnya adalah proses pemberdayaan klub-klub lokal dan para atlet.
“Sebagai Ketua Panitia, saya berharap semua tim yang masuk semifinal, harus menampilkan sportivitas, fair-play, keamanan dan spirit kekeluargaan. Kesuksesan sejak babak 8 besar mesti terus dijaga oleh semua stake-holder. Baik itu panitia, offisial tim dan semua suporter demi kenyamanan kompetisi,” imbuhnya.
Sementara itu, jelang partai puncak di tanggal 24 September 2017, persiapan Closing-Ceremony tampak telah disiapkan oleh Panitia. Acara itu dikemas dalam bentuk tarian masal dengan total peserta 500 orang. Para peserta ini terdiri dari siswa/i SDK Nataia, SDN Nataia, SMPK St. Yoseph Kalasansa Boanio dan SMA Negeri II Aesesa. Serta Marching Band dari siswa/i SMP Tozupazo Danga.
Pemerintah Desa Olaia sebagai penasihat turnamen pun tampak tak ketinggalan. Sebagaimana di acara pembukaan, di acara puncak pun akan kembali digelar ritual Manu Keka. “Manu Keka adalah tata cara menerima tamu agung atau terhormat yang turut hadir di sebuah pagelaran, dalam bentuk upacara, tandak dan syair-syair adat,” urai John Kama, Kepala Desa Olaia.*** (Hancel/VoN)