Nagekeo, Vox NTT-Warga Raja, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT mengevaluasi kinerja pemimpin daerah baik Bupati maupun Gubernur NTT.
Warga setempat menilai, ketertinggalan pembangunan fisik dan non fisik disebabkan pemimpin yang tidak mampu menyelesaikan sejumlah persoalan khususnya di Kabupaten Nagekeo.
Kabupaten yang baru dua periode ini dianggap salah urus karena memilih Bupati maupun Gubernur yang tidak mampu memecahkan masalah.
Benediktus Wea, warga setempat menyinggung soal sejumlah permasalahan di wilayah Nagekeo. Salah satu yang disebut dia adalah permasalah pembebasan lahan yang belum terselesaikan.
“Karakter feodalisme itu yang masih pakai sehingga semua pembangunan mubazir. Mestinya pemimpin harus paham karakter serta kebutuhan masyarakat bukan sikap serakah yang dipertunjukkan,”katanya kepada Voxntt.com di Raja pada Senin (25/9/2017).
“Sepertinya sedang haus kekuasaan dan tidak melihat kelemahan selama memimpin,”katanya lagi.
Dia mengatakan, selain Bupati, sikap Gubernur sebagai perpanjang tangan Presiden mesti dipertunjukkan sesuai tradisi budaya. Hal ini dimaksud agar masyarakat tidak dianggap sebagai kontra politik pemimpin.
“Gubernur juga punya tanggung jawab. Kalau melihat persoalan seperti ini, harusnya tidak menjauh dengan masyarakat. Gubernur dan Bupati itu kerja untuk masyarakat bukan melayani sesama para penguasa,”katanya tegas.
Hal serupa diungkapkan Eusabius saat ditemui di kediamannya. Ia menyebutkan, Kabupaten Nagekeo merupakan kabupaten yang banyak menyimpan sejumlah persoalan.
Dia berharap agar pemimpin yang baru dapat menyelesaikan sejumlah persoalan salah satunya pembebasan lahan pembangunan fasilitas umum.
“Pak tahu kalau kita di sini selalu mengalami persoalan tanah. Pemimpin harus refleksi diri kalau wilayahnya banyak masalah. Jadi, kami harap pemimpin yang baru (Bupati dan Gubernur) bisa selesaikan masalah-masalah itu,”imbuhnya. (Ian Bala/AA/VoN)