Bajawa, Vox NTT- Ketua Konfrensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignasius Suharyo SJ menghadiri retret TNI dan PNS Katolik di Kema Tabor Matoloko, Kabupaten Ngada, Senin (25/9/2017).
Saat pembukaan kegiatan retret itu, Mgr Ignasius menyampaikan sejumlah pesan penting bagi umat Katolik di balik penyelenggaraan retret.
Menurut Uskup Keuskupan TNI dan Polri itu, retret yang dijalankan merupakan bentuk relasi dengan Tuhan.
“Kehidupan kita yang berelasi dengan Allah merupakan paling pokok, ini yang sebenarnya harus makin kebal dan menjadi poros yang tak pernah kabur. Relasi dengan jiwa dari Kehidupan kita sehari-hari,” kata Mgr Ignasius di sela-sela pembukaan retret sekitar pukul 17.00 Wita itu.
“Orang beriman adalah yang hidupnya untuk Tuhan dan Tuhan tahu segalanya apa yang kita perbuat dan yang akan kita beri pertanggungjawab atas segala yang kita buat,” katanya.
Uskup Agung Jakarta itu menjelaskan, dengan retret peserta masuk ke dalam untuk bererlasi dengan Tuhan melalui doa dan renungan.
“Ibarat batrei yang di-charge dan peserta adalah batreinya, yang setiap kali bisa di-charge untuk menjadi terang, karena membawa kebenaran, keadilan, kejujuran, persaudaraan, cinta kasih dan lain-lain,” terang Mgr Ignasius.
Dikatakan, ‘menjadi terang’ itu ungkapan dari Tuhan, di samping ungkapan lain yaitu ‘menjadi garam’.
Kalau menjadi terang kata dia, berarti orang melihat perlakuan kebaikan. Apabila arus kebaikan itu menjadi cukup kuat, maka hidupnya makin tertata dengan baik karena terinspirasi dari orang yang mewartakannya.
Dalam kesempatan tersebut Mgr Ignasius berpesan, agar peserta retret selalu mengisi semangat kebaikan di tengah masyarakat, bangsa dan negara. (Arkadius Togo/AA/VoN)