Maumere, Vox NTT– Sejumlah pekerja pada RSUD T.C Hiller Maumere menolak rencana manajemen rumah sakit milik Pemda Sikka tersebut untuk menerapkan sistim outsourcing terhadap mereka.
Oleh karena itu, pada Senin, 25 September 2017 puluhan pekerja yang terdiri atas petugas kemananan dan petugas kebersihan tersebut mendatangi DPRD Sikka.
Akan tetapi, hanya beberapa utusan kelompok pekerja tersebut yang diterima oleh Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga di ruangan kerjanya.
“Kami sudah sampaikan keluhan kami kepada Bapak Rafael Raga dan beliau sampaikan kami akan berusaha yang terbaik bagi teman-teman,” terang Petrus Kater, petugas keamanan berstatus honor di RSUD T.C. Hiller Maumere kepada VoxNtt.com di halaman DPRD Sikka, Senin.
Petrus dan rekan-rekannya menilai kebijakan outsourcing mengancam status mereka.
Pengalihan hubungan kerja ke pihak ketiga menjadikan posisi mereka semakin tidak jelas.
Padahal mereka telah bekerja sekian lama dengan kondisi upah rendah.
“Kami selama ini rela honor dengan haji rendah. Kalau pihak ketiga itu memberhentikan kami atau putus kontrak dengan rumah sakit lalu kami mau kerja dimana?,” tukas Marselina Seti, salah satu tenaga kebersihan.
Menurut informasi para pekerja mengetahui adanya kebijakan outsourcing setelah disampaikan oleh pimpinan mereka dalam rapat pada Sabtu, 23 September.
Sistem kerja baru tersebut akan diterapkan mulai tanggal 1 Oktober 2017.
Meskipun demikian, para pekerja belum mengetahui siapa atau perusahaan apa yang bakal menjadi pihak ketiga tersebut.
Mereka juga bersikukuh untuk tetap mengabdi langsung pada Pemda Sikka.
Menurut pekerja lainnya, Kristoforus Mosa terdapat 2 status kerja petugas keamanan dan tenaga kebersihan yakni tenaga honor dan tenaga kerja sukarela.
Saat ini tenaga honor mendapatkan upah di atas Rp 1 juta per bulan sementara tenaga kerja sukarela hanya mendapatkan uang transport dan uang sabun senilai Rp 500 ribu per bulan yang baru berlaku sejak tahun 2016.
“Kalau dulu tahun 2009 kami digaji Rp 625.000 dan terus naik sampai sekarang dengan Rp 1,4 juta,” terang salah satu petugas keamanan yang telah mengabdi di RSUD T. C. Hillers Maumere sejak tahun 2008 tersebut.
Pekerja yang akan dialihkan ke model outsourcing adalah petugas keamanan dan tenaga kebersihan.
Petugas keamanan berjumlah 14 orang sementara tenaga kebersihan berjumlah 25 orang. (Are De Peskim/AA/VoN)