Nagekeo, Vox NTT- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagekeo, Lukas Mere, mengaku produksi garam lokal yang dikelola oleh kelompok produksi usaha garam rakyat (Pugar) beranjak naik hingga dua ton pada musim ini.
Meningkatnya produksi garam lokal dipengaruhi cuaca yang relatif baik pada area lokus garam, yakni Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa dan Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae.
Selain itu, Kadis Lukas mengklaim, peningkatan tersebut juga dipicu oleh sistem pemberdayaan kepada kelompok masyarakat di dua wilayah tersebut.
“Jadi, sistem pemberdayaan yang kita lakukan kepada masyarakat. Kita bersyukur karena tahun ini produksi garam meningkat,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, kawasan Perkantoran Setda Nagekeo, Senin (3/10/2017) siang.
Ia menjelaskan, produksi garam dengan kualitas dua atau K-2 tersebut meningkat dari produksi sebelumnya. Bahkan meningkat lebih dari itu pada kondisi suhu mencapai 33 derajat celcius.
“Harga lokal juga baik, 50 kilo seharga 150 ribu rupiah. Dulu perkilo hanya 1500 rupiah,”ujar Kadis Lukas.
Selain kondisi harga membaik, garam yang dihasilkan juga bersih serupa kristal. Dengan ini, ia berharap agar PT. Cheetham Garam Indonesia dapat mengambil sebagai bahan produksi garam beryodium.
“Kita tetap jaga supaya kualitas meningkat menjadi K-1. Kalau kualitas sudah memenuhi standar maka kita akan komunikasi dengan perusahan ini,” katanya.
Meski demikian, Kadis Lukas keluhkan sejumlah fasilitas yang kurang memadai. Salah satu yang ia sebut adalah kendala terpal geomebral dan ulifilter sebagai penyaringan agar kualitas garam menjadi K-1.
“Harus beli di Surabaya karena di sini tidak ada. Nah, kalau semua ada maka kita bisa produksi garam yodium,” katanya.
Sementara Penyuluh kelompok garam, Wahyudi Azhari Rabha juga keluhkan status tanah yang bukan korporatif. Para kelompok hanya bekerja sebagai penggarap.
“Semua total menjadi 30 kelompok Pugar. Mereka hanya penggarap karena tanah belum memiliki sertifikat,” katanya.
“Kalau tidak masalah, saya sangat yakin produksi lebih dari produksi tahun ini,” tutur Azhari.***(Ian Bala/VoN)