KOMA

Aku memblokir diriku sendiri

Semakin hitam

Duniaku tenggelam sampai dasar yang entah

Jiwaku mulai resah

Terpisah dengan raga tepat di pagi buta

Mataku tak lagi bisa melihatmu

Aku koma dengan angka paling rendah

Di situ aku mengerti

Detak jantung yang berdenyut itu adalah keberadaanmu

Aku butuh

Jangan ciptakan jarak

Lagi.

*)Febhy Irene

Ruteng, Oktober 2017
WULAN

Bianglala

Masuk ke dalam sunyi yang rimbun

Oh dia peri bertajuk serumpun melodi

Seperti mengerti rembulan

Dia tersesat cinta

Apa kau mengerti bagaimana rindu itu beranak cucu?

Lima wanita bijak

Mengelilingi retak-retak tanah, duri-duri ranting

Membawa cahaya, sampai purnama itu jatuh pada wajahmu

Kita dan karya ini

Sampai usai kita bercerita nanti

*Febhy Irene

Oktober 2017

PEMBUNUH

Kau menggenapi luka-lukaku yang terkubur dangkal

Bertatapan muka, kau pertajam titik terberat bernama kecewa

Tawaku pecah oleh sibukmu

Gelarmu mati di telapak para penjual ikan

Ku dengar kau memata-mataiku

Dengan banyak cara kau pedulikan kesibukan sang pelacur suci

Kau pembunuh yang kubiarkan menikam cermin

Sebab mempersuntingmu kesalahan abjad

Kau opsi terdekil  

konyol!!!

Berita kelam di pertengahan jejak

*)Febhy Irene

Oktober, 2017