Borong, Vox NTT-Orangtua siswa SDK Pesi terus menuntut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur (PK Matim) untuk segera mencopot Belasius Edon dari jabatan sebagai kepala sekolah.
Menanggapi tuntutan itu, Kepala dinas PK Matim Frederika Soch mengatakan pihaknya sudah memeroses SK pemberhentian Kepsek Belasius dari jabatannya.
“Kita masih menunggu petikan dari BKD. Mohon bersabar. Terima kasih,” kata Kadis Frederika saat dihubungi melalui layanan pesan WhatsApp, Rabu (08/11/2017).
Dikabarkan sebelumnya, orangtua murid Sekolah Dasar Katolik (SDK) Pesi, Desa Golo Ndari, Kecamatan Poco Ranaka kembali mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur (PK Matim), Selasa (06/11/2017).
Mereka datang mendesak Dinas PK Matim agar segera mencopot Kepala SDK Pesi, Belasius Edon dari jabatannya.
Desakan itu dipicu karena Kepsek Belasius memecat dua guru komite di SDK Pesi yang menurut orangtua murid dilakukan secara sepihak. Keduanya yakni, Paulus Karman, S.Pd dan Inosensia Sartini Daum.
Paulus sudah empat tahun mengabdi di SDK Pesi. Sedangkan Inosensia sudah dua tahun.
Paulus dan Inosensia dipecat sepihak oleh Kepsek Belasius pada awal tahun pelajaran 2017/2018.
Emanuel Syukur, juru bicara orangtua murid SDK Pesi kepada VoxNtt.com, Selasa, mengatakan pihaknya mendatangi Dinas PK Matim lantaran dinilai lamban menggantikan Kepsek Belasius.
Pasalnya, sudah beberapa bulan lalu pihak orangtua melayangkan surat pengaduan ke Dinas PK Matim.
Namun, sampai hari ini tidak ada kabar terkait pengaduan untuk menggantikan Kepsek Belasius.
“Kami datang karena sudah tidak tahan menunggu. Sudah terlalu lama kami menuntut ini. Tetapi tidak ada realisasinya. Makanya hari ini kami datang ke dinas. Kami minta dinas secepatnya proses ganti kepala SDK Pesi,” tegas Emanuel.
Emanuel menambahkan, pasca media massa memberitakan Kepsek SDK Pesi memecat dua guru tersebut secara sepihak, situasi di kampungnya tidak aman.
Persoalan itu kata dia, telah menuai pro dan kontra di Kampung Pesi.
“Situasi di kampung sudah tidak aman setelah ada berita di media massa bahwa kami mengadu ke dinas soal pemecatan guru di SDK Pesi,” ujar dia.
Emanuel menegaskan, jika kedatangan mereka kali ini tidak kunjung direlisasi oleh Dinas PK Matim, pihaknya langsung memagar gedung SDK Pesi. Sebab mereka sudah tidak mau lagi dipimpin oleh pemimpin yang bersikap otoriter.
“Saya tadi menyampaikan itu di dinas. Kami sudah tidak bersabar lagi,” ujarnya.
Dia menambahkan, di Dinas PK Matim pihaknya diterima oleh Kasubag Kepegawaian, Benediktus Fir.
“Pa Beni tadi berjanji akan menindaklanjuti tuntutan kami. Pihak dinas juga sudah mengusulkan pergantian kepala SDK Pesi ke BKD. Kami tunggu janji ini. Kami akan kawal terus. Jangan hanya bilang nanti-nanti saja. Mesti ada realisasinya,” tegas Emanuel.
Untuk diketahui, Emanuel Syukur mendatangi Dinas PK Matim didampingi ketua Komite SDK Pesi, Maksimus Selamat.
Selain itu juga, dua orang guru SDK Pesi yang dipecat sepihak oleh kepala SDK Pesi, Paulus Karman, S.Pd dan Inosensia Sartini Daum.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba