Mbay, Vox NTT-Peserta pemutakhiran data sebagai tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi NTT semester II yang berlangsung di Kabupaten Nagekeo pada 8-11 November 2017, kecewa.
Salah satu peserta yang kecewa dengan kegiatan tersebut ialah Wakil Bupati Manggarai, Victor Madur.
Kekecewaan Madur terutama karena pihak kejaksaan dan kepolisian hanya mengutus Kasie Pidum dan Kapolsek sebagai pemateri dalam pemutakhiran data tersebut.
Padahal menurut wakil bupati yang berpasangan dengan Deno Kamelus itu, pemateri kegiatan pemutakhiran data seharusnya Kajati dan Kapolda NTT, atau minimal Kajari dan Kapolres.
Hal itu mengingat audiens yang datang adalah para bupati, wakil bupati, kepala inspektorat, dan sekda di Provinsi NTT.
“Kalau betul-betul kita ini punya komitmen untuk memberantas korupsi, karena persoalan yang mengambil keputusan atau kebijakan ada tingkatan yakni hanya kajari dan kapolres bukan bawahannya,” ujar Madur yang ditemui VoxNtt.com di aula Kantor Bupati Nagekeo, Kamis (09/11/2017).
Baca: KPK ke Nagekeo, Ada Apa?
Apalagi kata dia, materi itu fokus pada pencegahan. Artinya, kegiatan tersebut harus menghasilkan rekomendasi yang baik, terutama yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi.
“Karena kita bicara dari aspek pencegahan, karena tetap nanti dieksennya. Kan kita lihat di hilirnya bukan di hulunya.Kan tadi kita bicara proses perencanaan, penganggaran, sampai bugeting, itu kita setuju. Karena di setiap kabupaten saya rasa sudah dilaksanakan,” katanya.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba