Kefamenanu,Vox NTT- Gedung Sekolah Menengah Satu Atap (SMP Satap) Negeri Nian yang berlokasi di Desa Nian, Kecamatan Miomafo Tengah, Kabupaten Timor tengah Utara (TTU) ambruk.
Gedung sekolah yang hanya berdinding bebak dan beralaskan lantai tanah ini rubuh setelah diguyur hujan deras bersama angin kencang di daerah itu, sekitar pukul 14.00 Wita pada Senin (13/11/2017) siang kemarin.
Konon ceritanya sekolah itu baru dibangun pada akhir bulan Agustus lalu atas swadaya masyarakat setempat. Akibat peristiwa naas itu, nasib 112 murid di sekolah tersebut terkatung-katung.
Pasalnya, pasca kejadian itu kemarin guru dan siswa kesulitan menemukan tempat yang layak untuk melangsungkan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Panataun VoxNtt.com, hari ini, Selasa 14 November di lokasi kejadian ini membuat para guru dan siswa seperti orang yang kebingungan, mereka pun hanya bisa duduk di sekitar bangunan yang rubuh itu tanpa KBM.
Wajah sedih dan kecewa tanpak terpancar dari wajah para guru dan gerombolan siswa/I itu.
Mereka menyaksikan bangunan sekolahnya bersama 20 kursi plastik dan 4 (empat) buah papan tulis rusak tertindis bangunan. Buku-buku pelajaran di ruang guru pun ikut rusak karena basah.
Tampak Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes mendatangi lokasi kejadian, didampingi Kepala dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO), Emanuel Anunu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Yohanes Bani dan sejumlah stafnya serta Plt.Camat Miomafo Tengah, Y. Brampi A. Atitus.
Kepala SMPN Nian, Maria Rosalinda Bano saat diwawancarai VoxNtt.com menjelaskan, saat kejadian dirinya sudah meninggalkan sekolah.
Baca: Pemuda Labuan Bajo Gelar “Ngamen” Bantu SDN Nanga Boleng
Namun, terdapat 3 (tiga) orang guru dan murid kelas 9 (sembilan) yang pada saat itu mengadakan les tambahan.
“Waktu itu ada guru-guru yang kasih les, tapi pas hujan sudah mulai gerimis langsung anak-anak murid dipulangkan,” jelas Bano.
Dijelaskannya, tidak terdapat korban jiwa, namun kerugian material cukup besar.
Diungkapkannya, usai kejadian, dirinya langsung melaporkan ke Dinas PPO untuk dicarikan solusi, sehingga KBM kembali berjalan seperti biasa.
“Kita kan sejak berdiri tahun 2014 lalu, untuk KBM kita gunakan SDK Nian. Jadi, kita akan langsung koordinasikan dengan pihak SDK, biar sore ini juga kita bisa laksanakan kegiatan belajar mengajar di sana,” jelasnya.
Desri Adoe, Siswi kelas 9 saat diwawancarai media ini mengungkapkan, dia dan teman-teman hanya berharap agar gedung sekolah mereka bisa diperbaiki dan kembali seperti sedia kala.
“Kami hanya minta untuk kami punya gedung sekolah bisa cepat dibangun ulang sudah, biar bisa kami pakai lagi,” tuturnya.
Sementara Bupati Raymundus Sau Fernandes, saat dimintai tanggapannya, menyampaikan, dirinya sudah memerintahkan agar segera dilakukan koordinasi dengan pihak SDK Nian, sehingga sementara waktu bisa Siswa/I yang ada bisa melangsungkan KBM di sana.
Mengenai bangunan yang rubuh, Ray mengatakan, sudah memerintahkan instansi terkait agar mulai besok bisa dilakukan perbaikan.
“Ini nanti mulai besok sudah harus diperbaiki. Nanti kita harus buat fondasi dari awal, karena memang gedung sekolah dibangun tanpa fondasi. Kita berharap, secepatnya bisa selesai sehingga bisa digunakan lagi,” tutur Ray.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Boni Jehadin