Ruteng, Vox NTT- Direktur RSUD Ruteng, dr. Elisabet Frida Adur menanggapi soal bak WC ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang meluap dan menyebarkan bau di sekitar area itu.
Menurutnya, hal itu sudah berlangsung lama dan beberapa kali disedot. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil karena dua hal.
Pertama, ukurannya bak WC itu sangat kecil sedangkan orang yang membuang kotoran di situ cukup banyak.
Kedua, letak bak yang dekat dengan jatuhnya air hujan sehingga air hujan gampang masuk ke dalam bak WC.
“Waktu saya pertama kali ke sini saya bilang: Saya heran kamu ini, mana bisa rumah sakit besar begini, ini kan rumahnya masyarakat manggarai, WC-nya hanya begitu. Jadi setiap kali ada hujan langsung masuk ke situ, setiap minggu kita sedot,” katanya kepada VoxNtt.com, Senin (13/11/2017).
Baca: Direktur RSUD Ruteng Diminta Benahi Bak WC Ruangan IGD
“Kami tidak tahu mau pindah ke mana, itu yang bikin pusing kepala, karena tidak ada tempat lagi di sekitar situ, karena tiap minggu kami sedot kasihan staf kami di situ. Sebentar saya lihat lagi, kalau penuh, ya sedot lagi,” tambahnya.
Untuk itu, kata Adur, satu-satunya jalan yang bisa dibuat adalah membangun tembok dengan ukuran tinggi.
Tembok itu berguna untuk menutupi bak WC dari air hujan yang mengalir dari atap ruangan.
“Saya sudah minta bangun tembok tinggi supaya air hujan tidak masuk,” tukas Adur.
Sebelumnya diberitakan, Direktur RSUD Ruteng diminta membenahi bak WC di Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Permintaan itu disampaikan lantaran bak WC tersebut sudah meluap dan menimbulkan bau menyengat di sekitar area itu.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, meluapnya bak WC itu disebakan karena kotoran yang ada di dalamnya sudah melampaui daya tampung.
Kejadian itu pun sudah berlangsung lama, dan membuat pengujung rumah sakit tak nyaman. Namun, sampai sekarang pihak rumah sakit belum kunjung memperbaikinya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Adrianus Aba