Maumere, Vox NTT- Angka kehamilan bawah umur di Sikka sangat tinggi.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Sikka, Konstantia Arankoja menyatakan angka kehamilan bawah umur yang dimaksudkan adalah kehamilan di bawah usia 20 tahun.
“Data Dinas Kesehatan tahun 2016 terdapat 558 kasus sementara pada data terakhir untuk tahun 2017 berjumlah 400 kasus,” terangnya dalam sosialisasi Keluarga Berencana di Kantor Desa Bloro, Kamis (16/11/2017).
Data tersebut menurutnya relevan dengan hasil penelitian Yayasan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Flores-Lembata (Yakkestra) mengenai perilaku seks remaja.
Menurutnya, saat ini seks pra nikah sudah dilakukan bahkan sejak usia SMP.
Fakta ini tersebut tidak hanya menunjukkan generasi muda saat ini berada dalam ancaman penyakit menular seksual namun juga menghambat pembentukan generasi emas.
Arankoja memberi catatan khusus pada komunikasi dalam keluarga dan pengawasan orang tua.
Ia berharap para orang tua mengawasi anak-anak mereka.
“Kita harus bisa menciptakan generasi emas yang mampu merencanakan kegiatannya, merencanakan pendidikan dan merencanakan pernikahannya sendiri,” tegas Arankoja.
Penulis: Are de Peskim
Editor: Adrianus Aba