Atambua, Vox NTT-“Sudah dua kali masuk Rumah Sakit, saya sangat tertolong dengan BPJS. Saya tidak bayangkan jika tidak punya kartu BPJS, saya harus bayar lima sampai enam juta. Sementara, suami saya penghasilannya tidak tetap”
Demikian ungkap Metriana Ukat, warga Kelurahan Umanen, Atambua saat ditemui VoxNtt.com di kediamannya Jumat, (17/11/2017).
Ukat menuturkan sejak 2016, dirinya mendapat bantuan kesehatan dari pemerintah melalui program BPJS. Berkat bantuan tersebut, dirinya sangat tertolong ketika berobat ke Rumah Sakit.
Dituturkan, selama berobat di Puskesmas Umanen dan dua kali rawat inap di RSUD Atambua, Ukat tidak mengeluarkan sepeserpun untuk biaya membayar biaya Rumah Sakit dan untuk mendapatkan obat-obatan.
“Waktu saya hamil lima bulan, kandungan saya bermasalah dan terpaksa saya harus rawat nginap di rumah sakit umum, tapi saya terima kasih sekali karena hanya pakai kartu ini (BPJS), saya tidak bayar satu rupiah pun”, ujar Ukat sambil menunjukan kartu kepesertaan BPJSnya.
Sebagai penerima santunan kesehatan BPJS kelas III, Ukat tidak membayar iuran bulanan karena pemerintah daerah yang membayar iuran melalui alokasi APBD.
Ibu empat anak ini mengaku sangat senang karena selain tidak membayar, dirinya mengaku mendapat pelayanan yang baik dan ramah dari tenaga kesehatan yang ada di Rumah Sakit.
Pengalaman itu didapat ketika melahirkan anaknya yang ke-empat pada bulan kemarin di RSUD Atambua.
“Selama ini kita dengar orang bilang kalau pakai BPJS pelayanannya kurang bagus. Tapi selama dua kali masuk rumah sakit, saya dilayani dengan baik. Ruangannya juga bagus, perawat dan bidan juga ramah”, ujar Ukar yang mengaku akan mendaftarkan segera mendaftarkan anak-anaknya untuk menjadi peserta BPJS.
Diharapkan, pemerintah terus mensosialisasikan kepada masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi lemah agar segera didaftarkan sebagai peserta BPJS karena program ini sangat membantu masyarakat.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Irvan K