Labuan Bajo, Vox NTT- Pasca kejadian di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nanga Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 6 November lalu, anak muda Labuan Bajo langsung berinisiatif, mendorong pihak-pihak yang bertanggung jawab segera menangani kondisi tersebut.
Mereka juga membentuk sebuah komunitas, kumpulan anak muda labuan bajo yg peduli terhadap persoalan pendidikan di Mabar dan melakukan sejumlah aksi bertajuk ”Gerakan Bantu SDN Nanga Boleng”.
Beberapa aksi yang mereka lakukan yakni menyebarkan informasi tentang kondisi SDN Nanga Boleng kepada berbagai pihak, Ngamen di Kampung Ujung, membuat video dokumenter tentang kejadian itu dan nonton barenag video keadaan sekolah tersebut pada (23/11/2017) di Wae Molas Café.
Aksi ini dimaksudkan agar menggerakan hati semua pihak, terutama pemerintah untuk mersepon cepat peristiwa naas yang menerpa sekolah tersebut.
“Harapan kami dengan aksi-aksi tersebut, pemerintah cepat tanggap dan pihak lain pun bisa berpartisipasi untuk membangun sekolah yang layak bagi anak-anak di SDN Nanga Boleng,” uangkap Florianus Geong, Kordinator Gerakan Bantu SDN Nanga Boleng, kepada VoxNtt.com, Senin (27/11/2017).
Hasil dari beberapa aksi yang mereka lakukan sebelumnya, Sabtu (25/11/2017) kemarin mereka serahklan dalam bentuk bantuan alat tulis dan gambar kepada para siswa di SDN Nanga Boleng.
“Kami membawa bantuan yang telah kami kumpulkan, dari hasil ngamen maupun sumbangan pribadi seperti pak Kus (Seniman asal Kanada) dan Ibu Rucita bersama teman-temannya dan para murid dari SMP Lentera Harapan,” tambahnya.
Menurut Florianus, sebenarnya ada banyak anak muda yang ingin ikut ke Boleng, sayangnya mereka masih sekolah.
“Anak-anak muda Labuan Bajo yang peduli ini ingin sekali melakukan kegiatan seperti bermain music, atau kegiatan bermain sambil belajar bersama anak2 SDN Nanga Boleng,” imbunya.
Gerakan Peduli SDN Nanga Boleng ini juga berharap agar pemerintah bisa segera melihat lokasi dan melakukan sesuatu di situ.
“Setelah bantuan yang kami serahkan Sabtu lalu, kami berharap agar pemrintah dan pihak lain bisa segera turun ke Boleng untuk melihat serta melakukan sesuatu untuk perbaikan di SDN itu,” pinta Florianus.
Florianus juga menyampaikan, meski sekarang anak-anak sudah kembali sekolah di ruang kelas setelah orang tua murid memperbaiki sekolah, namun fasilitas di dalamnya masih sangat minim. Ruang kelasnya sempit dan hanya ada sedikit meja dan bangku.
Selain menyerahkan bantuan ATK, mereka juga menghibur dan memotivasi anak-anak agar mereka tetap semangat dalam belajar, walaupun kondisi bangunan sekolah mereka yang hingga saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerimtah Kabupaten Mabar.
“Selain ATK, kami juga datang menghibur, menyanyi bersama adik2 dan memeberikan motivasi serta semangat, biar tetap rajin belajar meski kondisi sekolah bgtu,” tuturnya.
Sementara Kepala SDN Nanga Boleng, Agus, merasa sangat bersyukur atas kepedulian Komunitas Peduli SDN Nanga Boleng yang telah melakukan gerakan bantuan SDN Nanga Boleng di Labuan Bajo hingga mengajak Seniman Kanada yang biasa disapa Om Kus ke Sekolahnya.
Agus mengaku, kehadiran Komunitas itu membawa semangat baru bagi guru dan siswanya yang sempat drop karena merasa tak dipedulikan pemerintah setempat.
“Kami sangat senang, ini merupakan bantuan pertama yang kami terima,” ungkapnya.
Selain senang, Agus juga mengaku kecewa karena hingga saat ini belum ada pemerintah yang datang ke lokasi.
Sekedar diketahui, saat ini bangunan yang sebelumnya ambruk sudah diperbaiki atas gotong royong orang tua murid dan masyarakat setempat.
Adapun bantuan yang mereka serahkan berupa, buku tulis buku 42 pak, buku gambar 10 buah, pulpen 14 pak, masing-masing berisi 12 pulpen, pensil 2B 60 buah, peraut 48 buah, penghapus 1 pak berisi 40 biji dan beberapa buku bacaan.
Selain bantuan, ada beberapa yang diberikan dalam bentuk hadiah yang isinya pencil warna, alat gambar, kotak pensil 13 buah, pencil biasa 120 buah.
Penulis: Boni Jehadin