Atambua, Vox NTT- Aktivitas pasar gelap di perbatasan RI-RDTL tidak dapat dipungkiri lagi. Kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat, pedagang kecil dan pengusaha besar di batas dua negara tersebut sudah sangat memprihatinkan.
Hal ini dikemukakan pemangku kepentingan dari berbagai stakeholder yang ikut dalam kegiatan stakeholder gathering yang diselenggarakan Kodim 1605 Belu di aula Makodim Kamis, (29/11/2017).
Dalam kegiatan tersebut, muncul berbagai keluhan dari masyarakat sipil baik LSM maupun organisasi pemerhati masalah sosial di Perbatasan.
Untuk mengurangi masalah pasar gelap, komitmen bersama merupakan kunci suksesnya mengatasi masalah pasar gelap di perbatasan RI-RDTL.
Beberapa rekomendasi yang dirumuskan dalan kegiatan stakeholder gathering kemarin adalah; Satu, membangun gerakan koral, gerakan politik dan gerakan hukum yang melibatkan semua stakeholder dan masyarakat.
Kedua, Perlu ada regulasi yang memayungi aktivitas perdagangan di perbatasan sehingga pasar gelap berubah jadi ‘pasar terang, karena negara sudah mengalami banyak kerugian dalam hal penerimaan pajak.
Baca: Relasi Kekeluargaan Langgengkan Pasar Gelap di Perbatasan Belu
Tiga, ada kelompok menengah ke atas juga ikut bermain di pasar gelap sehingga persoalan ini menjadi kompleks, karena itu semua pelaku bisnis harus memiliki kartu tanda pengenal.
Empat, perlu bangun pos sepanjang garis perbatasan sehingga kerja aparat keamanan lebih maksimal dalam memantau setiap titik perbatasan yang rawan, dan menjadi tempat berlangsungnya pasar gelap.
Lima, perlu ada pemberdayaan ekonomi masyarkat perbatasan dan juga membuat program peace-building dan peace keeping.
Enam, meningkatkan koordinasi lintas sektor baik institusi vertikal maupun institusi horisontal.
Sebagai langkah serius pemerintah dalam mengatasi masalah pasar gelap di perbatasan, kegiatan stakegolder gathering ini akan terus berlanjut sehingga dapat menjadi alat kontrol, baik bagi persoalan pasar gelap maupun masalah-masalah sosial lainnya di perbatasan.
“Saya kira kita perlu serius dan kegiatan seperti hari ini harus dilakukan secara berkala sehingga tidak hanya masalah ekonomi yang menjadi perhatian, tapi masalah-masalah sosial juga harus diperhatikan dengan serius” pinta Kepala Bagian Ekonomi Servas Boko ketika diminta untuk menyampaikan rekomendasi.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Boni Jehadin