Nagekeo, Vox NTT-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Nagekeo Santo Petrus menyelenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) di Aula Paroki Stela Maris Danga, Kabupaten Nagekeo, NTT, Jumat (01/12/2017).
Peserta anggota baru mayoritas mahasiwa berasal dari dua kampus yang ada di Nagekeo yakni Kampus Nusa Bunga Florasta dan Kampus Akademi Komunitas Garam Nagekeo.
Ketua panitia Adrianus Dona mengatakan, mahasiswa mesti berani dan mampu menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat.
Pada zaman yang semakin menantang seperti sekarang, masyarakat membutuhkan peras ekstra mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Mahasiswa harus tampil beda, memiliki keterampilan khusus serta kecerdasan untuk menyelesaikan persoalan sosial,” katanya.
Ketua PMKRI Cabang Ende Bastian Benyamin Bata menegaskan, PMKRI adalah organisasi pembinaan dan perjuangan.
Oleh karena itu PMKRI harus mempersiapkan para kadernya, sebagai kader yang militan, kader yang memiliki daya kadar yang tinggi dengan menjiwai tiga benang merah yakni Kristianitas, Intelektualitas dan Fraternitas.
Sebagai organisasi perjuangan, lanjut Bastian, PMKRI akan selalu berada pada garda terdepan untuk membela kaum-kaum tertindas.
“PMKRI mempunyai tanggung jawab terhadap kesenjangan pada bidang ekonomi dan sosial politik. Jadi, PMKRI membutuhkan kader yang militan dan berdaya juang,” tegas Bastian.
Alumnus STPM ini juga menegaskan bahwa PMKRI Ende adalah cabang pendamping yang mendampingi PMKRI Cabang Nagekeo. Sehingga ia sangat mengharapkan peserta dapat mengikuti proses pembinaan ini dengan baik.
Sementara Yohanes Towa Rema, anggota penyatu PMKRI Cabang Nagekeo menegaskan bahwa PMKRI mengajarkan kader yang mampu mengenal diri sendiri dan orang lain.
Sebagai mahasiswa, kata dia, mesti menunjukan sikap yang teladan baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat.
“Ini moment untuk membentuk diri. Bahwa, semua peserta yang hadir harus tahu itu,” tegas Yohanes dalam sambutannya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba