Kefamenanu, Vox NTT-Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Lurasik, Kecamatan Biboki Utara, Kabupaten TTU dan sekitarnya pasa Kamis, 30 November 2017 meninggalkan narasi pilu bagi warga.
Hujan lebat tersebut menyebabkan tiga ruang kelas milik SD Negeri Kecil Banoko di Desa Hauteas Barat ambruk rata tanah.
Tiga ruang kelas darurat di sekolah itu dibangun pada tahun 2013.
Selama ini ketiga ruangan kelas yang telah ambruk diterjang angin teraebut ditempati oleh siswa kelas dua dengan jumlah 23 siswa, kelas empat dengan jumlah 24 siswa dan kelas lima 24 siswa.
Setelah bangunan ambruk, pihak SD Negeri Kecil Banoko saat ini kebingungan. Itu karena ruang kelas yang tersisa hanya dua.
Keduanya dipakai sebagai ruang kelas untuk siswa yang lain. Kendati memang total ruangan ada enam, namun satu diantaranya dipakai sebagai ruangan guru.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi kejadian, terlihat kondisi tiga ruang kelas itu memang tidak layak dipakai. Tiang penopang bangunan sudah keropos dimakan rayap.
Kepada VoxNtt.com, Kepala Sekolah SDN Banoko, Fenti Anait menuturkan ambruknya tiga ruang kelas tersebut lantaran hujan disertai angin kencang.
Beruntung saat kejadian, anak-anak sekolah sudah pulang ke rumah mereka masing-masing, sehingga tak ada korban jiwa.
“Melihat kondisi tidak betul, saya pulangkan anak-anak pada jam 11.30 karena hujan disertai angin sangat kencang,” aku Fenti.
Ia sendiri pertama kali mengetahui ketiga ruang kelas tersebut ambruk berdasarkan informasi dari masyarakat. Menurut warga ketiganya ambruk sekitar pukul 14.45 Wita, Kamis sore.
“Saat ini sebagai pimpinan sekolah itu saya kewalahan karena tiga ruang kelas kami rusak, sementara hari Senin kami harus ujian semester. Karena itu saya minta uluran tangan dari semua pihak agar membantu kami sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik,” ujar Fenti.
Orangtua Berharap Bantuan Pemerintah
Anastasya Nata (49), salah satu orangtua yang dua orang anaknya masih sekolah di SDN Banoko kepada VoxNtt.com, mengharapkan adanya bantuan pemerintah. Apalagi SDN Banoko adalah sekolah negeri.
Menurut dia, bantuan rehabilitasi ruangan tersebut penting sesegera mungkin direalisasi. Sebab, tak hanya ruangan kelas yang ambruk, kursi dan meja juga ikut rusak akibat bencana alam tersebut.
Harapan senada disampaikan Kupertinus Eta (34).
Eta yang saat ini memiliki tiga orang anak masih bersekolah di SDN Banoko itu mengatakan, Jumat semua masyarakat akan ke sekolah untuk bongkar ruangan yang sudah runtuh.
Namun demikian, diharapkan agar pemerintah segera memberikan bantuan ruang yang layak untuk dijadikan sebagai tempat belajar.
Untuk diketagui, sejak berdirinya tahun 2013, SDN Banoko memiliki tiga ruang yang saat ini ambruk.
Seiring berjalannya waktu, sekolah ini ditingkatkan statusnya dari SD Kecil menjadi SD Besar.
Pada tahun 2015 SDN Banoko mendapat dua ruang kelas baru yang dipakai kelas tiga dan kelas enam.
Sedangkan kelas satu memakai sebuah pondok kecil sebagai ruang kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kelas tiga menempati teras depan ruang guru.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Adrianus Aba