Kupang, Vox NTT- Sejak zaman dulu, kaum perempuan telah banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara ini, mulai dari bidang politik, sosial, budaya, pendidikan dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Lambat laun seiring perkembangan waktu, banyak perempuan yang belum melek politik dan tersingkir dari zona pengambilan kebijakan publik.
Hal ini disampaikan Ketua Departemen Humas Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini Kupang, Yesti Kandi Odot melalui pesan WhatsApp saat menyampaikan materi bertajuk “Pendidikan Dasar Dan Politik Perempuan” di Aula FKIP Universitas Kristen Artha Wacana, Minggu (3/12/2017) kemarin.
Menurut Odot, pendidikan politik sangatlah penting bagi perempuan yang masih rendah dalam pemahaman politik serta kurang menyadari peran dan tugasnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Penguatan kapasitas diri penting agar perempuan mempunyai fungsi dan peran yang strategis dalam pengambilan kebijakan,” katanya.
Menurut dia, salah satu penyebab tingginya tingkat kekerasan maupun diskriminasi terhadap perempuan karena kurangnya pemberdayaan dan pendidikan terhadap kaum perempuan khususnya yang berada di desa-desa terpencil.
Selain itu, lanjutnya, peran perempuan dalam kancah perpolitikan masih kurang seperti dalam bidang keikutsertaan mereka dalam pemilihan umum baik presiden, pemilihan legislatif maupun pemilihan kepala daerah.
“Yang harus kita lakukan saat ini adalah memberikan pengertian agar perempuan tidak anti terhadap politik,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua API Kartini Kupang, Abi Yerusa Sobeukum mengatakan, salah satu cara membangun penguatan diri dalam politik bagi perempuan adalah dengan berorganisasi.
“Dengan berorganisasi, ada begitu banyak nilai yang terkandung didalamnya baik itu gotong royong, toleransi, tanggung jawab dan juga pengembangan skill,” ujarnya.
Untuk diketahui peserta yang hadir dalam kegiatan berjumlah 15 perempuan dari berbagai mahasiswi se-Kota Kupang.
Peserta tersebut kemudian langsung dilantik menjadi anggota sah Aksi Perempuan Indonesia (API) Kartini Kupang.
Penulis : Tarsi Salmon
Editor : Boni Jehadin