Bajawa, Vox NTT- Ketua DPD PAN Ngada, Kristo Loko mengatakan saat ini rakyat sedang gelisah ketika diminta mengambil bagian dalam proses politik.
Kalau pun terlibat, rakyat atau para pemilih masih terjebak dalam proses politik prosedur.
Dalam memilih, dia hanya mengenal hal-hal sifatnya prosedural seperti, proses dan tahapan pemilu yang harus dilalui.
Menurut Kristo, rakyat seakan tak peduli lagi soal kualitas calon pemilin yang dipilihnya.
” Kalau ini saja dianggap sudah cukup dalam proses demokrasi, apa ini jaminan pemimpin baik eksekutif maupun legislatif yang dihasilkan dalam pemilu itu berkualitas,” ujar dia dalam sebuah seminar dan kompetisi debat bertajuk Politik dan Demokrasi, di aula Bappeda Ngada, belum lama ini.
Dikatakan, kegelisahan tersebut dipicu oleh karena para pemilih kurang diberi pemahaman dan tidak dipersiapkan dengan baik dalam menyongsong pesta demokrasi.
Lebih lanjut dia menyebut, tugas menghasilkan pemimpin yang cerdas haruslah dimulai dari para pemilih cerdas pula.
Pemilih cerdas yang dididik dengan baik, sehingga mampu menghasilkan critical mass dan bukan floating mass.
Dikatakan Kristo, Negara sudah mengalokasikan dana bantuan untuk Partai politik, dimana 60 persen di antaranya harus digunakan untuk pendidikan politik.
Karena itu, pendidikan politik tidak bisa diabaikan.
Selanjutnya, rekruitmen politik yang baik untuk menyiapkan kader pemimpin yang hebat.
Kristo meyakini, tanpa pendidikan politik dan rekruitmen yang baik, maka pemimpin muncul lebih karena kecelakaan (leadership by accident), dan bukan karena disiapkan atau direncanakan (leadership by design).
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba